Menjadi panitia rakernas guru TIK se-Indonesia.
Banyak yang belum tahu bahwa menjadi panitia itu jauh lebih sulit dari pembicara. Apalagi cuma sebagai peserta. Namun kalau tahu caranya akan terasa mudah. Sebab kegiatan dilakukan dengan berbagi pekerjaan kepada sesama anggota panitia. Kesulitan menjadi kemudahan bila kita mampu berkolaborasi.
Begitu juga dengan saya. Rabu pagi jam 9.30 saya sudah berada di kemdikbud senayan. Sholat dhuha dulu di masjid kemdikbud. Minta kepada Allah agar dimudahkan segala urusan. Kekuatan doa itu sangat penting agar acara yang kita persiapkan berjalan lancar.
Kekuatan doa luar biasa. Selesai sholat hujan lebat turun. Ibu betti sms kalau sdh ada di ratu plaza. Kami janjian untuk bertemu mendikbud hari itu. Kami berharap rapat kerja nasional guru tik se indonesia dapat dibuka oleh menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia.
Harapan itu akan selalu ada dan harus diperjuangkan. Hujan deras sekali di luar. Saya sempat teetegun sejenak di masjid. Bu betti memutuskan naik taxi ke kantor kemendikbud. Keputusan yg sangat tepat. Daripada baju basah kehujanan.
Waktu terus berjalan. Baterai Hp sudah tinggal 1 persen. Saya harus cari stop kontak. Tapi sudah dipakai oleh jamaah lainnya di masjid. Akhirnya saya putuskan untuk keluar dari masjid dan cari stop kontak. Bisa repot kalau ponsel sampai mati. Komunikasi jadi terputus.
Dari masjid saya meluncur ke ruangan pak totok kabalitbang. Alhamdulilah diterima dengan baik oleh sekertarisnya. Pak totok sedang ikut acara kpk bersama mendikbud.
Saya putuskan ke aula gedung A kemdikbud senayan lantai 3. Sempat mampir dulu ke sekertariat mendikbud memberikan surat.
Alhamdulillah ketemu pak menteri. Pak muhadjir bersama ketua kpk sedang diwawancarai.
Saat itulah saya bertemu pak didik sekjen kemdikbud. Bicara tentang acara rakernas dan semoga bisa dihadiri para pejabat kemdikbud untuk sosialisasi matpel informatika.