Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Perlukah Menulis Nama Pacar di Halaman Persembahan Skripsi?

Diperbarui: 14 Februari 2023   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pexels.com/Emily Ranquist

Skripsi bisa dikatakan sebagai salah satu karya kenangan paling bersejarah bagi seseorang yang pernah mengenyam bangku kuliah dan lulus sarjana. Ibarat main game petualangan, skripsi adalah level terakhir sebelum dinyatakan menang.

Bagi anak kuliahan, proses menulis skripsi kadang bikin senewen, penuh perjuangan, dan tak jarang bisa menimbulkan derai air mata. Dari mulai milih judul yang bikin puyeng, Bab I yang tak kunjung kelar-kelar, hingga dosen pembimbing yang bagaikan "hantu" karena sulit ditemui dan tak pernah membalas pesan singkat.

Skripsi juga bisa sangat menjengkelkan kalau tidak selesai sesuai target. Bagi mahasiswa sekaligus anak rantau yang ngekos, skripsi yang molor terus artinya kewajiban bayar uang kos tak bisa berhenti. Sudah begitu cap sebagai mahasiswa tua atau mahasiswa abadi pasti menghantui.

Nah, giliran skripsi sudah tinggal sentuhan akhir, eh kepentok pula dengan yang namanya "halaman persembahan".

Memang beda-beda tiap orang menyikapi halaman persembahan ini. Padahal di kalangan mahasiswa biasanya ada semacam obrolan khusus soal ini. Ada kelompok yang bermazhab bahwa di halaman persembahan harus ada nama pacar titik (tapi nama pacarnya bukan "Titik" loh..).

Kelompok itu bahkan sampai rela nyari pacar dulu sebelum lulus supaya namanya bisa ditulis di halaman persembahan skripsi. Biar gagah gitu kira-kira.

Kalau perlu pacarnya teman diprospek juga dengan iming-iming namanya tercantum di halaman persembahan (halah). 

Namun, ada pula yang cuek saja soal halaman persembahan ini, karena skripsi bukan untuk ajang pamer pacar. Cukup bersyukur kepada Sang Pencipta, terima kasih pada orangtua, kakak, adik, om dan tante, sepupu, dosen, teman seangkatan, teman ngekos, teman nongkrong, tetangga kos, satpam kampus, mas-mas parkiran kampus, ibu kantin, pemilik kos, bapak-bapak warung indomie, ibu-ibu laundry, dan lain-lain yang tak mungkin disebutkan satu persatu.

Nama pacar? Ah, nggak penting. Lagi pula kan emang jomblo...

Soal perlu tidaknya menulis nama pacar di halaman persembahan, sebaiknya memang perlu dilakukan perenungan yang mendalam dan jauh menembus ke masa depan. Ya, karena sejatinya pacar itu tidak abadi, yang "abadi" dan jaya hanyalah nama toko besi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline