Lihat ke Halaman Asli

Antara Sastra Luar dan Lokal

Diperbarui: 12 Mei 2017   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Surya termenung

 Secangkir kopi panas

 Lipstick tertinggal

 Beragam karya sastra yang diadaptasi dari negeri matahari terbit akhir akhir ini mulai banyak digandrungi orang orang Indonesia. Berharaf karya sastra Indonesia mampu bersaing dengan karya sastra negeri lain menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Walau menyukai karya karya sastra hasil adaptasi dari negeri Jepang tapi semoga sastrawan sastrawan kita mampu membumikan kembali sastra asli negeri sendiri. Aamiin

Saya berharaf karya sastra asli negeri kita dapat termotivasi untuk lebih terangkat lagi walau saya pun sangat menyukai seni sastra dr negeri Jepang itu. Saya suka sekali dgn haiku senryu dll dan saya berharaf ke universal an sastra kita lebih dicintai lg oleh masyarakat kita. Postingan di atas bukanlah suatu keprihatinan atau kekhawatiran bahwa sastra asli Indonesia akan tersingkir atau tertutupi dengan munculnya kegandrungan pada karya sastra Jepang. Saya berharaf keindahan konsep universal sastra dapat menggairahkan dinamika sastra kita sehingga difusi dari beragam sastra dapat saling menyempurnakan dan saya sebagai penikmat sastra menantikan hadirnya keindahan ragam sastra tersebut.

 Luhureun genteng

 Panon poe nyerelek

 Daun ngalayang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline