Lihat ke Halaman Asli

Wida Aya

Ibu dari 3 orang anak

Berwisata Budaya Sekaligus Beribadah ke Masjid Ini Yuk!

Diperbarui: 10 November 2018   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Objek wisata berupa masjid saat ini sudah banyak ditemui. Baik masjid dengan desain modern maupun masjid legendaris seperti Masjid Agung Demak di Jawa Tengah. Tapi tahukah kita di wilayah Sumatera tepatnya di Kabupaten Kampar Provinsi Riau ada bangunan bersejarah sebuah masjid yang umurnya lebih dari seabad?

Saya tidak tahu sebelumnya, ketika baru menginjakan kaki di Riau tahun 2011. Baru tahun 2013 lalu saya berkesempatan melihat langsung masjid tersebut meski tidak singgah. Nama masjid tersebut adalah Masjid Jami' Air Tiris. Meskipun bernama Air Tiris yang merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Kampar, namun lokasi masjid ini berada di Desa Tanjung Berulak. Dinamakan Air Tiris karena dulu waktu dibangun wilayah tersebut masih merupakan wilayah Air Tiris.

dokpri

Masjid ini sudah cukup tua, usianya sudah lebih dari satu abad. Masjid ini dibangun pada tahun 1901 dan selesai pada tahun 1904. Masjid ini didirikan atas prakarsa Engku Mudo Sangkal. Engku Mudo Sangkal merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Kampar.

Berdasarkan Deskripsi Historins Cagar Budaya Tak Bergerak di Kabupaten Kampar awal mula pembangunan masjid adalah ketika Engku Mudo Sangkal hendak melaksanakan sholat Dzuhur. Namun ternyata beliau tidak menemukan masjid ataupun tempat sholat, padahal daerah tersebut merupakan daerah yang ramai karena merupakan tempat perdagangan atau pasar.

Proses pembangunan masjid ini cukup panjang, dimulai dari izin kepada Datuak Palo, Datuak Palo merupakan nama lain dari Wali Nagari atau sepangkat dengan Kepala Desa. Kemudian dimusyawarahkan bersama Ninik Mamak yang kemudian menyetujui pembangunan masjid yang diusulkan oleh Engku Mudo Sangkal. Dalam musyawarah itu pula diperoleh beberapa kesepakatan mengenai tanah, kayu, tukang dan lain-lain sehingga berdirilah Masjid Jami'Air Tiris seperti yang kita lihat sekarang.

Karena tanah untuk mendirikan masjid dicarikan oleh Ninik Mamak maka status tanah hingga saat ini merupakan tanah ulayat. Tanah ulayat merupakan tanah milik bersama masyarakat hukum adat yang bersangkutan. Kayu yang digunakan untuk membangun masjid ini juga merupakan kayu pilihan yaitu kayu tentangu, kayu yang tahan panas dan hujan.

Ketika berkunjung ke masjid ini kita akan menemukan bangunan yang berbeda dari masjid pada umumnya. Arsitektur masjid mirip dengan arsitektur Masjid Agung Demak, dengan atap bersusun tiga. Sedangkan bangunannya dibuat panggung untuk menghindari banjir karena lokasi masjid dekat dengan Sungai Kampar.

Di dalam bangunan masjid terdapat tiang-tiang yang juga dari kayu. Tiang kayu ini berjumlah empat puluh, sebagai lambang jumlah minimal jamaah sholat Jumat. Tiang ini belum pernah ganti sama sekali dari awal pembangunan hingga saat ini. Hanya bagian atap dan lantai yang pernah diganti sehingga bangunan yang pada saat pendiriannya tidak menggunakan paku besi kini telah menggunakan.

dokpri

Ada satu hal yang unik dari masjid ini, yaitu adanya batu kepala kerbau. Batu ini bentuknya menyerupai kepala kerbau. Menurut cerita dari seorang penjaga masjid, batu ini bisa berpindah tempat sendiri. Saat ini batu ini dapat dijumpai pada bak penampungan di sebelah masjid. Masayarakat setempat percaya bahwa air dalam bak tersebut mampu menyembuhkan penyakit ringan. Namun masyarakat dihimbau untuk tidak menjadikannya hal syirik dan tetap percaya bahwa hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang menyembuhkan segala jenis penyakit.

dokpri

Selain ditetapkan sebagai objek wisata indonesia, masjid ini juga telah ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya Indonesia. Meski demikian masjid ini tidak banyak dikunjungi wisatawan meski tetap berfungsi sebagai tempat ibadah. Untu menuju lokasi ini kita bisa mengandalkan peta yang ada di smartphone atau bertanya kepada penduduk setempat.

Masjid ini bisa dijadikan salah satu tujuan wisata libur akhir tahun ini atau malah libur tahun baru, apalagi di Kabupaten Kampar sudah memiliki banyak tempat wisata baru. Bagi yang berada di sekitar Kabupaten Kampar maupun sekitaran Riau perjalanan darat masih bisa dijangkau. Namun bagi yang jauh dari Riau atau bahkan di luar pulau Sumatera, mungkin perlu singgah dulu ke Pekanbaru, naik pesawat maksudnya hehehe.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline