Lihat ke Halaman Asli

Sukses berwirausaha ala Orang Cina

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1395760855699260159

[caption id="attachment_328491" align="aligncenter" width="225" caption="gambar : http://perentashorizon.blogspot.com/2012/04/rahsia-bisnes-orang-cina-oleh-ann-wang.html"][/caption]

Ann Wan Seng adalah pengusaha sekaligus penulis buku – buku bestseller asal `Cina. Ann di lahirkan dari kalangan pedagang. oleh karena itu, Ann sudah terjun di dunia dagang sejak ia masih kecil. Ann mengikuti dan membantu orang tuanya berdagang setiap harinya. Dari situlah Ann mengamati cara orang Cina berdagang yang di anggapnya memiliki perbedaan dengan cara berdagang dari kaum dan bangsa lain. “ Mereka ( Orang Cina ) memiliki pandangan, cara, konsep dan falsafat dagang tersendiri. “ Tutur Ann. Selain itu, Ann juga memaparkan sebagian rahasia dan petuah dagang orang Cina dalam bukunya yang berjudul “ Rahasia bisnis orang Cina “. Buku ini sempat menjadi buku bisnis bestseller pada tahun 2006 di Malaysia dan tahun 2007 di Indonesia.

Untuk menjadi pedagang yang berhasil, seseorang atau kelompok harus perlu memiliki wawasan dan pandangan jauh kedepan. Selain itu, para pedagang di tuntut untuk komitmen, disiplin, sabar, kuat dan mau berkorban waktu dan uang. Ann mengatakan “ orang Cina adalah orang yang fleksibel, mudah berubah dan pandai beradaptasi dengan lingkungan dimanapun mereka berada, sehingga orang Cina dapat dengan mudah hidup dan mencari makan di manapun mereka tinggal.

Kegagalan dan kerugian tak jarang menimpa para pedagang kecil maupun besar di dunia ini. Begitu pula dengan orang Cina. Dalam berdagang, orang Cina pun sering mengalami kegagalan. Namun, kegagalan tidak di jadikan mereka alasan untuk menerima kekalahan dalam berdagang. Yang terjadi adalah mereka mengambil hikmah dan belajar dari kegagalan yang telah menimpanya. Setelah itu, mereka mengevaluasi segala kekurangan, kelemahan, kesalahan dan kegagalan tersebut.

Orang Cina menganggap kegagalan yang pertama sebagai pemacu semangatnya dalam berdagang untuk lebih gigih lagi. Sedangkan kegagalan yang kedua di jadikan sebagai pelajaran dalam berdagang, dan kegagalan yang ketiga akan di jadikan  dirinya lebih bijak lagi. Begitupun dengan kegagalan – kegagalan seterusnya, orang Cina menjadikan semua itu sebagai alat uji kesabaran dan ketabahan mereka.

Ketekunan merupakan salah satu faktor keberhasilan orang Cina dalam mengolah perekonomiannya khususnya berdagang. Bahkan, orang Cina bangun dan mulai bekerja sepagi mungkin dan tidur hingga larut malam. Jelas jumlah jam kerja mereka melebihi jumlah jam kerja orang biasa yaitu antara 16 sampai 18 jam sehari. Sedangkan untuk jam kerja pekerja biasa antara 8 sampai 10 jam saja dalam sehari.

Orang Cina tidak suka bekerja di pabrik sebagai buruh. Itu artinya mereka tidak suka untuk mendapat gaji. Mereka menganggap golongan orang yang mendapat gaji tidak memiliki kedudukan social yang tinggi di dalam masyarakat. Orang Cina di anjurkan untuk berdagang walaupun hanya kecil – kecilan, walaupun pendapatannya lebih kecil dari gaji yang akan di terimanya dan hal itu di anggap lebih baik di bandingkan dengan mereka harus mendapat gaji dari bekerja pada orang lain.

Dengan berdagang sendiri, orang Cina mengartikan bahwa seseorang dapat menjadi bos atau tuan. Mereka ( Orang Cina ) menganggap orang yang bekerja dengan orang lain, sampai kapan pun akan di anggap sebagai kuli. Orang yang berdagang akan di katakana berani dan hanya orang yang beranilah yang memiliki kesempatan menjadi kaya dan sukses.

Ann Wang Seng juga memberikan sedikit tip tentang rahasia berdagang orang Cina yaitu bahwa pedagang tidak boleh mengharapkan keuntungan pada saat baru memulai perdagangannya. Karena mungkin ada segala kemungkinan seperti kerugian dan kegagalan pada tahap awal  yang harus mereka hadapi. Dan satu hal yang tidak boleh di lakukan oleh semua pedagang, yaitu menghardik pelanggan. Karena hal itu dapat mengakibatkan pelanggan akan lari dari kita. Bahkan ada yang mengatakan bahwa pembeli  / pelanggan adalah raja. Jadi, perlakukanlah mereka ( pelanggan ) halnya raja. ( Welly Yusup )

Sumber :

M. Iqbal Dawami adalah pengusaha telor bebek di Tayu, Pati, dan alumni Pasca-Sarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=1137&page=2

http://kadobunayya.wordpress.com/2008/10/15/rahasia-bisnis-orang-cina/

http://perentashorizon.blogspot.com/2012/04/rahsia-bisnes-orang-cina-oleh-ann-wang.html

http://dikebadawi.blogspot.com/2013/03/sebuah-pelajaran-dari-buku-rahasia.html




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline