Lihat ke Halaman Asli

Yogi Setiawan

Aku adalah

Liburan Lebaran, Nonton Film Indonesia Gan

Diperbarui: 26 Juni 2017   01:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liburan Lebaran, Nonton Film Indonesia Gan (edit:YS, sumber:maschun)

Bingung liburan lebaran mau ngapain? Beberapa film Indonesia ini mungkin bisa menjadi sarana kamu mengisi liburan.

1. Jailangkung

Saya ingat saat film Jelangkung (2001) muncul. Saat itu, saya dan teman-teman SMP mengadakan nobar film Jelangkung di kelas. Saat itu kondisi kelas tidak ada guru. Beruntung saat itu di kelas kami ada TV dan DVD. Saya tidak paham, mengapa saat itu pihak sekolah menaruh TV dan DVD di kelas. Tetapi paling tidak, kami bisa beberapa kali nobar film, salah satunya Jelangkung.

Jelangkung (2001) memiliki cerita yang menegangkan dan juga menyeramkan. Bisa dibilang, ini adalah film horor yang paling saya kenang dan ingat dibandingkan film horor lainnya. Lalu bagaimana dengan Jailangkung (2017)? Katanya, walaupun film ini memiliki tokoh yang bernama sama, namun dikemas dengan cara yang berbeda. 

Pertama judulnya berbeda, jika ditahun 2001 judulnya Jelangkung, di tahun 2017 judulnya Jailangkung. Kemudian mantranya berbeda. Jika di (2001), "Jelangkung, Jelangkung, datang tak dijemput, pulang tak diantar" di tahun (2017), "Jailangkung, Jailankung, datang gendong, pulang bopong."

Kamu penasaran? 


2. Surat Kecil untuk Tuhan

Film ini juga pernah tayang di tahun 2011. Namun untuk film yang sekarang, tidak ada hubungan cerita dengan yang tayang di tahun 2011. Jika Film Surat Kecil untuk Tuhan (2011) menceritakan anak yang terkena penyakit kanker dan berjuang untuk sembuh, di Film Surat Kecil untuk Tuhan (2017) menceritakan adik-kakak yatim piatu yang terpaksa harus hidup di jalanan. 

Adik-kakak ini terjebak dalam sindikat pemanfaatan anak menjadi pengemis jalanan dan penjualan anak. Hingga suatu kejadian, sang adik kecelakaan dan sang kakak menghilang. Lima belas tahun kemudian, sang adik yang sudah hidup bahagia teringat dengan kakaknya dan berusaha mencari kakaknya yang hilang. 

Walaupun berbeda cerita, namun sebenarnya ada persamaan antara film (2017) dengan (2011). Sama-sama penuh drama, perjuangan dan keluarga. Jika kamu orangnya melancholis, film ini sepertinya cocok untuk kamu. Jangan lupa siapkan tisu saat mau nonton. Kalau tidak terpakai untuk kamu, mungkin disebelah kamu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline