Lihat ke Halaman Asli

Tapak Revolusi IPB dalam Merdeka dan Berpendidikan

Diperbarui: 6 Desember 2019   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rektor IPB University Prof Arif Satria mengusung tegas pentingnya kemerdekaan belajar pada Mahasiswanya.

Rektor IPB ingin Mahasiswanya tak lagi terkungkung sistem akademik yang monoton setiap masa waktu belajar. Padahal tidak sesuai kapasitas dan bakat diri sang Mahasiswa.

Salut untuk Prof Arif Satria. Sang Rektor IPB saat ini.

Ya, kemerdekaan belajar itu penting. Sudah waktunya diterapkan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Supaya tidak bosan.

Dan IPB University ingin maju. Itu terbukti dari sikap Rektornya. IPB University ingin lulusannya berdaya saing, domestik maupun global. SDM yang memberikan kemanfaatan.

Keinginan Prof Arif Satria menyimpulkan pikiran kita bahwa IPB University adalah kampus perubahan. Berubah sesuai pergerakan kemajuan zaman.

Apa yang dibutuhkan zaman, itulah yang akan dilakukan IPB University pada sivitas akademikanya. Sehingga potensi SDM-nya memenuhi kebutuhan era.

Pemikiran visioner IPB University. Tentu saja juga Rektornya.

Memberkan keluwesan kepada Mahasiswa IPB University untuk menempuh kurikulum kuliah sesuai kemampuan diri dan bakatnya adalah cikal bakal jadinya SDM kreatif dan berkualitas.

Si Mahasiswa sendiri yang mengetahui ingin apa ke depan. Bagaimana memulainya saat kuliah di IPB University untuk masa depannya.

Akhirnya lahir: SDM IPB University yang kreatif. Sebab punya kemerdekaan menentukan kurikulum yang sesuai potensinya. SDM yang sadar diri tentang apa dilakukannya kini itu berdampak bagi masa depannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline