Lihat ke Halaman Asli

Pendapat Saya Tentang Pidato Marzuki Alie Mengenai Koruptor

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Baru saja Ketua DPR Marzuki Alie menyampaikan pernyataan yang kontoversial terkait latar belakang pendidikan para koruptor, dalam acara diskusi tokoh nasional dengan tema 'Masa Depan Pendidikan Tinggi di Indonesia' yang berlangsung Senin pagi (07/05) di Ruang Seminar Terapung Perpustakaan Pusat Kampus UI Depok.

Marzuki Alie bicara tentang pentingnya lulusan perguruan tinggi yang mempunyai akhlak mulia dan berkarakter yang kuat. Karena ternyata yang melakukan korupsi sekarang ini, berpendidikan tinggi, berasal dari perguruan tinggi ternama, ada anggota HMI, angota ICMI.

Menurut Marzuki:

"Yang korupsi-korupsi itu sarjana-sarjana. Enggak ada orang bodoh. Yang maling-maling itu orang pintar-pintar semua, dan lulusan perguruan tinggi. Ada anggota ICMI, ada anggota HMI ada dari UI, ada dari dari Gadjah Mada, ada dari ITB. Semuanya terlibat," .


Akibat dari pidato tersebut, berdatangan hujatan bahkan gugatan kepada beliau. Lebih lanjut, silahkan dibacadi (http://news.detik.com/read/2012/05/08/213049/1912510/10/ui-upload-video-pidato-kontroversial-marzuki-alie, atau link lainnya)

Gemesss, saya dengan kondisi negeri ini, orang yang berani mengkritisi keadaan nyata dari sebuah keburukan pasti berujung cacian dan makian. Tak terkecuali, Dahlan Iskan sebagai tokoh yang saya anggap paling bersih dan bersungguh-sungguh ingin memperbaiki keadaan pun dihujani cacian dan makian juga.

Yaaa..., Rosullullah pun demikian, bukan cuman cacian dan makian, tetapi juga kekerasan fisik.

Kembali ke permasalahan, dalam kasus ini, saya memiliki pendapat yang sepakat dengan Marzukie, menurut saya:

Saya rasa pidatonya baik2 saja..., logikanya yang memiliki peluang korupsi adalah pejabat sehingga yang bisa melakukan korupsi adalah pejabat (eksekutif, legeslatif dan yudikatif), dan seorang pejabat pasti pintar, berprestasi dan berpepengetahuan luas..., selanjutnya orang pintar, berprestasi dan berpengetahuan luas pasti sekolah dan lulusan perguruan tinggi ternama.

Lebih lanjut, penekanan pidato ini adalah lebih pentingnya etika dan moral dari pada kepandaian. Bukan dimana koruptor bersekolah, namun bagaimana dia menjabat setelah bersekolah.


Semoga tulisan pendapat singkat pribadi saya ini dapat menjadi pandangan orang dalam melihat fakta yang terjadi, bukan karena penokohan atau kejengkelan terhadap orang yang menyampaikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline