Lihat ke Halaman Asli

Bersama Waktu, Aku Ingin Abadi Bersamamu

Diperbarui: 7 Desember 2020   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh David Bartus dari Pexels

Waktu terus berjalan dan tanpa terasa sudah sekian wajtu kita jalani cerita. Dulu aku mengenalmu sebagai satu dari sekian banyak bidadari yang mampu terbang melintasi waktu. Hingga ketika kutengah duduk seorang diri, tanpa sengaja aku menemukan satu patahan sayap mungilmu.

Di masa lalu, kukembalikan satu sayapmu yang pernah tertinggal di dasar bumi. Hingga akhirnya kita bertemu di masa kini dan bertanya, "Apakah pertemuan ini nyata dan bukan hanya bagian dari cerita fiksi?"

Di jalan sunyi engkau berkata bahwa apapun yang terjadi engkau tetap akan mengikuti langkah kaki ku ini menyusuri lorong waktu, melintasi masa lalu, masa kini hingga ke masa depan nanti.

Di ujung waktu, kugenggam erat jemari tanganmu, langkahkan kaki bersama-sama menuju ke masa depan sambil tetap bergandengan tangan.

Di hadapan Yang Maha Satu kuberikan simbolku sebagai bukti bahwa engkau dan aku adalah satu dan akan selalu bersama baik dalam suka maupun duka mengarungi waktu.

"kenapa engkau begitu menyukai angka-angka itu?"

Saat itu tak banyak yang bisa aku ceritakan kepadamu, selain mengatakan, bahwa simbolku dan simbolmu itu adalah satu dari sekian banyak misteri yang ada di dunia dan belum mampu terpecahkan hingga saat ini.

"Bagaimana mungkin bisa begitu?"

"Entahlah, akupun tak tau,"

Sekian lamanya kita jalani kehidupan bersama dan engkau tidak pernah lagi menanyakan tentang angka-angka misterius itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline