Ketika berbicara tentang pendidikan pada zaman ini tentu saja menadi hal yang sangat penting dimana pendidkan menjadi sarana agar mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang luas, namun tidak hanya itu pendidikan dapat memberi kesempatan pekerjaan yang lebik baik agar bisa meningkatkan ekonomi. Tetapi tdak sedikit yang menganggap pendidikan tidak penting terutama bagi seorang perempuan yang beranggapan perempuan hanyalah mengurus kebutuhan rumah tangga setelah menikah nanti.
Untuk itu dalam islam ada salah satu seorang filsuf islam mempunyai beberapa konsep tentang pendidikan yaitu ibnu sina yang mempunyai nama lengkap Abu Al-al Husain bin Abdullah bin al-hasan bin sina dan terkenal didunia barat dengan nama Avicenna. Beliau sangat cerdas pada usia 10 tahun ia mampu menghafalkan al-qur'an dan ahli dalam beberapa bidang lainnya.
Pada kegiatan proses pendidikan jelas tidak lepas dari konsep ataupun teori pendidikan itu sendiri. Seperti ibnu sina mempunyai konsep ide pokok dari suatu masalah yang nyata, apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya. Adapun beberapa metode dari konsep pemikiran ibnu sina agar berfungsi untuk penyampaian pembelajaran kepada siswa.
Berikut beberapa metode yang ditemukan oeh ibnu sina; pertama ada metode talqin merupakan jenis metode untuk memperkenalkan bacaan Al-Qur'an dengan cara siswa mendengarkan bacaan Al-Qur'an kemudian siswa mencoba menuliskan apa yang didengarkan. Metode ini juga dapat dilakukan dengan teman sebayanya yang sudah bisa. Metode demontrasi merupakan metode yang digunakan agar siswa belajar menulis,namun guru harus mencontohkan terlebih dahulu cara menulis seperti menulis surat. Metode keteladanan merupakan metode yang digunakan agar siswa belajar untuk beradaptasi dalam studi ini dilakkuakan agar siswa dapat berkembang sesuai dengan mental anak. Metode diskusi merupakan metode yang dilakukan oleh siswa agar dapat penyelesaikan sutu masalah. Lalu ada metode magang ini biasanya ibnu sina melakukan saat kuliah kedokteran karena tidak cukup jika hanya melakukan teori didalam kelas jika tidak ada praktek di masyarakat. Adapun yang terakhir merupakan metode penugasan dilaksanakan saat ibnu sna sedang menyusun modul dan dilanjutkan oleh siswa.