Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Senandung Kinanti

Diperbarui: 29 Mei 2020   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Belasan tahun kata-kata terhenti, mencari padanan perasaan
Rasaku padamu sederhana, sesederhana diam dan tersenyum

Kinanti adalah angin, yang berhembus damai menyeka hati
Dia telah datang dan memberi ketenangan
Dia telah tiba dan 'kan mendampingi
Dia telah hadir dan kan menyelimuti

Kinanti adalah angin
yang kadang menemani
saat kita berjalan menyusuri kenangan
aku dan senyummu
keringatku dan bahagiamu

Kinanti adalah angin
yang menjadi saksi
kala yang ada hanya aku dan kesungguhanku

Kata-kataku telah lama hilang
sekarang kembali

Senandung ini tentang angin
yang bertiup pelan
membangkitkan kenangan
menenangkan perasaan

aku rela menjadi dedaunan yang gugur
jika engkau adalah angin yang meniupnya
aku rela berputar di udara, menari denganmu walau sejenak
sebelum akhirnya jatuh ke tanah

Kata-kataku tak setulus senyumku
Air mataku tak sebening diamku
Sejatinya ku hanya ingin mencintamu dalam sepiku
Agar kata-kata tak perlu berusaha
Agar kau rasa tak dengan mata

Surabaya, 29 Mei 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline