Lihat ke Halaman Asli

Gaya Hidup Hedonisme dan Perilaku Konsumtif

Diperbarui: 8 September 2021   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dihari yang kian makin canggih ini sangat-sangat memudahkan seseorang untuk memenuhu kebutuhannya, Manusia dapat dengan bebas membeli sesuatu untuk kebutuhannya. Baik berupa kebutuhan Sandang, Pangan, maupun Papan. Kota merupakan tempat untuk membentuk perilaku manusia, perilaku terbentuk karena ada stimulus yang diterima kemudian direspon dengan makna yang didapat dari pengalaman maupun pengetahuan. 

Gaya hidup hedonisme merupakan suatu pola hidup yang mencari dan mengejar kesenangan semata sebagai hidupnya. Jika pola hidup hedonisme menjadi prinsip dalam hidupnya maka menjadi seorang konsumtif adalah sesuatu yang sulit dihindari. Konsumtif sendiri merupakan suatu pemborosan karena membeli suatu barang yang berlebihan diluar batas kebutuhannya. 

Perilaku konsumtif juga didorong oleh rasa gengsi. Perilaku konsumtif hampir terjadi di setiap golongan masyarakat, baik itu anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Kehidupan selalu dikaitkan dengan gaya hidup, gaya hidup dapat diekpresikan dari apa yang dipakai, apa yang dikonsumsi, dan bagaimana seseorang berperilaku atau bertindak. Secara garis besar gaya hidup bisa diartikan dengan bagaimana seseorang menggunakan uang dan waktunya.

Dengan semakin majunya teknologi yang membantu manusia menjalakan kegiatannya, tentu perilaku konsumtif dapat dengan mudah kita lakukan, ini menjadi suatu rintangan untuk kita bagaimana agar dapat mengelola uang dengan baik. 

Gaya hidup hedonisme diperkotaan lebih tinggi tingkatnya, karena di perkotaan lebih banyak mall mall besar sehingga dapat membuat orang-orang untuk dapat berkunjung ke mall tersebut. 

Di sisi lain dengan majunya teknologi yang semakin canggih membuat orang orang dengan mudah untuk memenuhi kebutuhannya, akan tetapi teknologi juga dapat mempengaruhi gaya hidup dan perilaku seseorang. Dilain sisi majunya teknologi juga dapat mempengaruhi konsep hidup atau gaya hidup manusia

Orang dengan gaya hidup hedonisme dan konsumtif sepertinya hanya berproses di drive kemudian cue, dan response, ada satu unsur yang mungkin tidak terpenuhi yaitu reinforsemen. Sekarang saya coba menjelaskan apa yang dimaksud drive, cue, response, dan reinforsemen. Menurut Dollard dan Miller bahwa keempat kompenen tersebut merupakan kompenen utama dalam belajar. 

Drive merupakan stimulus ( dari dalam diri organisme ) yang bekerja untuk mendorong suatu kegiatan tetapi tidak menentukan cara mengamplikasikannya. Kemudian ada Cue merupakan stimulus yang memberi petunjuk agar terjadinya respon yang sesungguhnya, bisa dikatakan cue juga sebagai pendorong dari drive agar menjadi sebuah kenyataan. 

Lalu Response, response adalah aktivitas yang dilakukan seseorang, response ini merupakan hasil dari drive dan cue. Nah yang terakhir adalah Reinforsemen, reinforsemen adalah sebagai drive pereda dorongan ( drive reduction )




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline