Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Puisi | Siapa yang Tertinggal di Hatiku?

Diperbarui: 29 Desember 2019   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Dok. Wahyu Sapta.

sempurna tahunmu, menggenapi harinya, tak pernah sedikitpun ingkar, seperti juga hari-hari yang lalu,

ketika itu, pernahkah kau berjanji padaku? :dan di mana pun juga kau berada, tak ada yang lain akan kucari selain kau, katamu,

menggenapiku dengan harimu berlalu, mengubah sendu menjadi seru, duka menjadi suka, bahkan isak menjadi tawa,

ya, aku menunggu katamu, derai cerita bagai aliran sungai menghiburku, 

:peta kehidupan selalu berubah, ketimbang kau memikirkan masa lalu, adakah tak lebih baik kau bergembira bersamaku, tak akan sia-sia harimu,

seketika raut mukaku berubah menjadi secerah intan, mata berbinar bahagia, lama-lama aku bisa mencandumu, bisikku,

sihir kebaikanmu melukis sketsa kata-kata indah, aku membalasnya dengan menggamit tanganmu, :jangan tinggalkan aku kalau begitu, sumpah, aku tak akan bisa tidur jika tak menyapamu lebih dulu hari ini, kataku,

meskipun aku menjadi debu nanti, tidaklah akan mati aku, karena adakah akan mati debu yang selalu mengingatmu?

lalu, siapa yang tertinggal di hatiku, meski sedang tak ada di dekatku?

:kau! kawan sejati.

Semarang, 29 Desember 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline