Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Apa yang Membuat Seorang Perokok "Bertobat"?

Diperbarui: 10 Oktober 2021   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi berhenti merokok. (sumber: pixabay.com/PublicDomainPictures)

Suatu hari dalam pesawat Airasia menuju ke Penang, tiba-tiba pesawat kami seolah turun dari ketinggian, membuat para penumpang berteriak ketakutan.  

Demikian pula dengan saya. Malah saya sampai berpegangan tangan pada penumpang lain disebelah saya, seorang ibu yang langsung komat-kamit berdoa. 

Teman saya yang duduk disisi lain pun mulai memegang tangan saya kuat-kuat. Insiden itu berulang dua kali. Untungnya, akhirnya kami sampai ditujuan dengan selamat. 

Namun, kejadian itu cukup membuat saya untuk berjanji  pada diri sendiri untuk "bertobat" dalam segala hal dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Ternyata teman saya dan beberapa penumpang lain yang saling bercerita pun sama! 

Ada janji dalam hati untuk menjadi orang yang lebih baik. Insiden yang cukup menegangkan itu ternyata mampu membuat manusia berjanji untuk sebuah pertobatan.  

Bagaimana dengan para perokok?

Saya kira para perokok bukan tidak tahu akibat buruk dari merokok. Namun sepertinya begitu sulit untuk melepaskan diri dari kebiasaan merokok. Niat mungkin ada, tetapi niat hanyalah tinggal niat. 

Padahal merokok itu adalah sesuatu yang mahal tetapi sekaligus tidak baik untuk kesehatan. Jadi double negatifnya. Sudah mahal. Merusak kesehatan pula. Tetapi mengapa masih dilakukan??

Mulai dari gambar tenggorokan bolong di bungkus rokok, harga rokok yang mahal, dan peringatan merokok membahayakan kesehatan, hampir tidak dapat membuat seorang perokok untuk bertobat dari kebiasaan merokoknya. Bahkan tangan yang terbakar akibat puntung rokok terlalu pendek tetapi masih dihisap pun tidak membuat jera. 

Secara kandungan bahan, rokok ini mengandung zat adiktif yang menyebabkan ketagihan, yaitu nikotin, yang ketika dihirup menyebabkan terlepasnya zat kimia lain, yaitu dopamin di otak, yang menimbulkan perasaan senang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline