Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Busy Detected

Diperbarui: 13 November 2020   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source: cloudfront.net

Suatu hari, sehubungan dengan pekerjaan yang sedang saya kerjakan, saya melakukan testing panggilan (dial) dari komputer saya ke sebuah mesin yang lain, yang saya letakkan dimeja yang sama. Rupanya program komputer saya masih belum benar, karena setiap panggilan dilakukan, dimonitor mesin yang saya panggil itu terlihat tulisan "Busy Detected", padahal mesin itu diset dalam kondisi stand by, tidak sibuk,  dan seharusnya siap menerima panggilan. 

Apakah kita juga seperti itu? Ibarat pesawat telepon yang dalam keadaan stand by, tidak dipakai, dan siap menerima panggilan, tetapi tidak bisa menerima ketika panggilan itu datang. Padahal teleponnya telepon pintar alias smart phone. 

Tidak dalam keadaan sibuk, tetapi tidak dapat "mendengar " sesuatu. Mungkin karena terlalu sibuk memikirkan negara, memikirkan hal-hal yang tidak penting, atau malah memikirkan hal-hal yang memang penting. Tetapi apakah hanya dengan berpikir semua persoalan beres? Saya rasa tidak. Kebanyakan berpikir kadang membuat orang tidak sempat mengaplikasikan hasil pemikirannya alias lupa bertindak. Ketika ingat apa yang seharusnya dilakukan, waktunya sudah terlambat. Time is over!

Ketika sedang berbicara dengan teman-teman kita, pada saat yang sama kita memikirkan pekerjaan kita, otak kita sibuk menghitung jumlah simpanan di bank, jumlah utang yang harus dibayar, dll nya. Obrolannya malah jadi gak nyambung, karena kita mendengar tetapi otak kita malah sibuk dengan hal lain. Kebersamaan bersama teman dan keluarga menjadi tidak dapat dinikmati.

Kita sibuk menyapa orang-orang menanyakan kabar, tetapi terlalu tergesa-gesa untuk mendengar jawaban mereka. Padahal saking senangnya disapa, mereka pun menjawab dan balik bertanya,"Kamu sendiri bagaimana kabarnya?"

Kita mendengarkan orang lain berkeluh kesah tentang masalahnya, tetapi pada saat yang sama kita pun terlalu banyak berbicara tentang diri sendiri.

Kita sibuk melayani orang lain, tetapi lupa untuk memberikan senyum tulus kita pada orang-orang yang kita layani.

Kita belajar tentang hubungan antar manusia dari berbagai sumber, tetapi lupa menjalin hubungan dengan keluarga sendiri dan dengan teman-teman disekitar kita.

Kita membuat janji bertemu teman lama sambil menikmati secangkir kopi, tetapi kemudian ketika bertemu, dia menelepon orang lain lamaaa sekali, dan kita juga menelepon orang lain selama ngopi bareng itu.

Kita mengadakan acara kebersamaan untuk komunitas tetapi kita memilih hanya orang-orang tertentu yang kita ajak bicara, yang lain....maaf saya tidak kenal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline