Lihat ke Halaman Asli

Vivi yunaningsih

Biarkan air mengalir sekehendaknya

Kaki yang Berhias Sepatu Warna Terang

Diperbarui: 10 Juni 2021   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cookingclassinubud.com

Ayolah diriku, kuatlah.

Ayolah kaki, jangan berhenti bergerak.

Terengah menggowes sepeda menyusuri jalan menanjak. Jalanan beraspal mulus yang sisi kanan dan kirinya terbentang karpet hijau tanaman padi yang subur dan aliran air sebagai irigasinya. Pemandangan ini sungguh memanjakan mata tapi tidak dengan kaki.

Kedua kaki yang dihias sepatu olahraga warna terang menegang hingga ke paha, bekerja keras agar roda sepeda terus menggelinding ke depan membawa jauh dari titik awal ke tempat tujuan akhir yang disepakati. Tiga perempuan dewasa, tetangga sekaligus sahabat berjejer ke belakang memegang kuat stang sepeda, menggerakan kaki, mengatur nafas menyusuri jalan desa yang permai. Perjalanan sudah dimulai.

Sarapan sudah, pemanasan sudah, bekal air satu botol penuh tapi belum juga tiga puluh menit nafas sudah memburu, jantung berdetak cepat, ketiak mulai berkeringat.

"Di depan berhenti yuk, kita wefie dulu, foto." Beralasan untuk minta istirahat.

"Oke oke.. udah terasa pegal juga nih." Yang lain menimpali.

Akhirnya terparkir manis tiga sepeda di depan tugu desa, sementara si empunya terduduk di jalan beraspal meneguk air dari botol minum sambil mengatur nafas.

Dua menit kemudian.

"Hitungan ketiga ya.." Kamera ponsel teracung ke depan, siap mengambil gambar.

"Lagi..", dua jari bergerak membentuk huruf V di depan wajah yang tersenyum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline