Lihat ke Halaman Asli

Panik BBM

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

saat berita tetang demontrasi Penolakan kenaikan harga BBM terus berlangsung. berbagai elemen masyarakat mengatas nama kan rakyat terus menerikan tolak..tolak..tolak. kenaikan harga BBM. ditambah lagi terjadi tarik ulur antara partai-partai politik diDPR baik partai koalisi maupun partai oposisi yang hanya mememtingkan politik pecitra untuk pemilu 2014

demontrasi terjadi dibeberapa kota terutama dikota-kota besar di Indonesia seperti jakarta, medan, bandung, makasar dan surabaya. demontrasi yang terjadi hamir dipastikan anrkis terjadi bentrokan antar demonstran dan aparat keamana tak terelaklan, perusakan fasilitas-fasilitas umum pun terjadi secara tidak langsung juga merugiakan kepetingan umum.

akibat ketidakpastian kenaikan bbm yg sudah lama dan menjadi gojang ganjing yg cukup lama, sangat merugikan bagi pengusaha kecil dan menegah yg mulai mau berkembang. hampir 6 bulan terakhir terjadi antrian bbm terjadi dimana - mana karena ada pembatasan pasokan bbm, terutaman didaerah-daerah kabupaten, saat ini harga bbm diecceran sudah mencapai RP. 8000,-.

apalagi saat harga semua kebutuhan pokok maupun kebutuhaan lain sudah merangkak naik, apapun yang terjadi harga BBM naik maupun tidak naik. harga - harga dapat dipastikan akan bergerak naik.

hari ini mari kita tonton dengan tersemyum GALAU para politisi disenayan mengambil keputusan....

apapun keputusan BBM akan naik atau tidak.............?

harga-harga kebutuhan pokok mapun kebutuhan lain pasti akan naik...

saya berpendapat  harga dinaikan BBm pasti masyarakat  membelinya karena sudah menjadi kebutuhan, yang terpenting ketersedian BBM tidak dibatasi sehingga tidak ada ketakutkan BBM habis diSPBU-SPBU..

salam merdeka




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline