Lihat ke Halaman Asli

Mauraqsha

Staff Biasa di Aviasi.com

Memaknai Kebebasan untuk Berlibur dalam Pandemi

Diperbarui: 13 Maret 2022   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Euphoria Liburan (Artem Beliaikin/pexels.com)

Indonesia menjadi negara yang menyusul negara negara lain di dunia yang melakukan menghapuskan karantina dan tes antigen dan PCR ini dimana negara sebelum Indonesia adalah Irlandia.

Langkah Pemerintah dengan meniadakan tes antigen ini merupakan langkah positif dengan membuka pintu tanpa pos pos penghalang kepada industri pariwisata untuk menyambut kembali para wisatawan, terlepas dari kemungkinan didorong oleh waktu jelang perhelatan MotoGP serta KTT G20 sebagai dasar dari langkah ini.

Bali sebenarnya sudah diberitakan akan membuka pintu nya sejak tahun lalu namun ditunda dari waktu ke waktu, kemudian adanya protes dari CEO Dorna Sports untuk meniadakan balap jika di lakukan karantina bagi pembalap dan officials nya hingga pada saat uji coba pra musim kemarin akhirnya para pembalap hanya dikarantina sehari. Alasan mereka cukup mendasar dengan mengingat jadwal balap mereka yang padat dari satu sirkuit ke sirkuit lain.

Bagi Pemerintah, langkah ini dapat dipandang sebagai tantangan untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia sudah berhasil mengendalikan jumlah kasus Covid 19, mudah mudah an tantangan itu dapat terjawab dengan akan diadakannya dua even besar tahun ini serta kedatangan para wisatawan dari penjuru dunia ke berbagai destinasi wisata di Indonesia.

Dari sisi wisatawan, perkembangan ini tentunya dimaknai sebagai lepas nya kunci dari rantai yang selama ini menahan kita untuk berlibur. kebebasan ini jangan sampai juga membuat mereka lengah utama nya saat kita berada di luar zona aman selama ini

Ketika kran terbuka, air pun bisa mengalir kencang, namun kini kran belum terbuka penuh jangan sampai kita hanyut dalam aliran air yang justru masih dalam tahap menyesuaikan dengan keadaan.

Kita semua dan bahkan seluruh dunia sudah belajar dan semakin peka terhadap keadaan Pandemi selama ini, selain dari vaksinasi yang masif. Kesadaran para individu yang selama ini sudah terbentuk mudah mudah an tidak luntur hanya karena euphoria liburan.

Waktu dua tahun terakhir ini membuat kita terpisah dengan destinasi wisata favorit kita, tapi selama itu pula kita juga belajar untuk hidup berdampingan dengan corona beserta varian varian nya dengan kehati-hatian dan kedisiplinan menerapkan prokes, semoga itu semua dapat menjadi pondasi yang kuat untuk kita memulai berlibur kembali.

Dari sisi bandara baik keberangkatan maupun kedatangan diharapkan tidak lentur dalam menerapkan dan menegakan aturan dan prokes. Ada baiknya pula bandara bandara kini juga dilengkapi dengan peralatan biometrics dan kios kios tanpa sentuh, hal ini yang sudah dilakukan oleh banyak bandara di dunia, namun itu sangat tergantung pada masing masing bandara pastinya karena peralatan tersebut tidak lah murah.

Dari sisi pelaku wisata dan destinasi wisata, momen ini tidak dapat hanya dipandang sebagai kembalinya kegiatan pariwisata saja tapi juga untuk lebih dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi, definisi dari kata normal.saat ini berbeda dengan pre pandemi.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline