Pikiranku yang hampa dan suram bagai kegelapan.
Semakin engkau buat remuk dengan pertanyaan -- pertanyaanmu.
Persoalan demi persoalan yang engkau berikan kepadaku.
Membuat diriku seakan tak sanggup hidup lagi.
Tetapi dengan gampangnya engkau mengatakan jika itu mudah dipahami.
Saat aku pada akhirnya tidak sanggup menjawab persoalan itu.
Engkau justru heran mengapa aku tak bisa menjawab.
Padahal aku sudah berusaha dengan keras dan tekun.
Tetapi engkau justru mengganggap aku tidak berusaha.