Lihat ke Halaman Asli

Liong Vincent Christian

https://www.facebook.com/Bulirberas-by-Liong-Vincent-Christian-304840243568837

Gereja, Nasionalisme, Kapitalisme, Komunisme, dan Wahabiisme

Diperbarui: 7 Desember 2020   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kesadaran Berpolitik menghasilkan Nasionalisme, disusul Kapitalisme, Komunisme dan Wahabiisme

Dalam perjalanan sejarah kesadaran bahwa setiap manusia Manusia (bukan hanya yang bangsawan saja) memiliki Hak untuk Berpolitik lahir bersama tumbuhnya Gerakan Mehodist yang dipelopori oleh John Westley. 

John Westley mempelopori penginjilan bagi para pekerja tambang di Inggris, sebelumnya penginjilan dan kegiatan bergereja hanya diperuntukan bagi kaum bangsawan saja. Sebelum ada gerakan Methodist bernegara dan berpolitik menjadi pengetahuan yang dipahami kaum bangsawan saja yang sudah memiliki kesadaran berpolitik.

Kegiatan bergereja menghasilkan 'kesadaran berpolitik' di para pekerja yang menyebabkan lahirnya semangat Nasionalisme di kaum pekerja. Di Cina gerakan Methodist yang dibawa oleh Pendeta Charlie Soong turut membidani lahirnya gerakan Nasionalisme yang dibawa oleh Sun Yat Sen, yang memiliki murid diantaranya Chiang Kai Sek dan Mao Zedong. Chiang Kai Sek akhirnya melarikan diri ke Taiwan dan Mao Zedong menjadi pendiri Negara Komunis Cina.

Chiang Kai Sek lahir 31 Oktober 1887 di  Xikou, 39 kilometer sebelah barat kota Ningbo. Daerah yang dekat dengan laut, penduduknya memiliki standart kehidupan yang lebih baik (tanah sorga) yang tercermin dengan gaya hidup Chiang Kai Sek yang cenderung borjuis dan suka bermewah-mewah dan lebih cocok dengan ideologi Kapitalisme.

https://en.wikipedia.org/wiki/Xikou https://en.wikipedia.org/wiki/Ningbo

Mao Zedong lahir 26 Desember 1893 di Shaoshan adalah sebuah kota di provinsi Hunan. Daerah ini jika dilihat dari peta daratan Cina ada jauh dari perairan. Pada masa itu kehidupan cukup sulit (tanah gersang) sehingga tercermin dengan ideologi Mao Zedong yang cenderung masyarakat dituntut bersedia sama-sama bersusah-susah sebagai proletar, sehingga lebih cocok dengan ideologi Komunisme.

https://en.wikipedia.org/wiki/Shaoshan

Pendeta (Methodist) Charlie Soong memiliki tiga anak perempuan yaitu:

1. Soong Ai-ling (1888--1973) yang menikah dengan orang terkaya di Cina yang bernama H.H. Kung / Kung Hsiang-his.

https://en.wikipedia.org/wiki/Soong_Ai-ling https://en.wikipedia.org/wiki/H._H._Kung

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline