Lihat ke Halaman Asli

Vihazmi Neyssa Haqiqie

baru saja menjadi maba

Jurnalisme Kampus Era Post Millenials: Pandemi Tak Rontokkan Aksi

Diperbarui: 2 Desember 2020   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) merupakan wadah bagi mahasiswa untuk berkecimpung di dunia jurnalistik. Salah satunya adalah LPM Publica Health. LPM Publica Health merupakan Unit Kegiatan Mahasiwa (UKM) yang bergerak dalam bidang pers dan jurnalisme di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

LPM Publica Health memiliki tujuan untuk memberikan informasi yang aktual dan terpercaya untuk para mahasiswa dan tiap-tiap orang di Universitas Diponegoro. Akan tetapi, dengan masuknya pandemi Covid-19 ke Indonesia sejak Maret 2020 lalu seakan menimbulkan keresahan bagi seluruh lembaga pers termasuk LPM Publica Health.

Jurnalisme telah mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan teknologi dan internet. Begitu pula perkembangan jurnalisme kampus. Jurnalisme kampus yang mulanya hanya berupa media cetak namun dengan perkembangan teknologi dan internet telah menyeret jurnalisme dalam bentuk yang baru dan lebih modern. 

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh LPM Publica Health untuk terus bisa berproduktif di masa pandemi. "Kegiatan jurnalistik kini dilaksanakan secara online dan serba berbasis teknologi. Sesuai untuk generasi post-millenials yang saat ini tidak bisa lepas dari sosial media," ujar Binda, Pimpinan Redaksi LPM Publica Health.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar kegiatan jurnalistik dilaksanakan secara langsung turun ke lapangan. Para jurnalis kampus yang biasanya terjun langsung untuk mencari sebuah berita kini harus memutar otaknya untuk tetap bisa mendapatkan berita. "Ya karena adanya pandemi ini, maka kita alihkan seluruh program kerja ke online, seperti pers, reportase, dan wawancara semuanya online." tambah Binda.

Selain itu, bagaimana cara menjaga kredibilitas sebagai media pers di era millenial sekaligus pandemi seperti sekarang juga merupakan sebuah pertanyaan besar. 

Seperti yang kita ketahui, berkembangnya teknologi saat ini memang bagaikan pedang bermata dua, maraknya informasi hoax menjadi musuh utama lembaga pers dalam menyampaikan berita-beritanya. 

Tetapi hal tersebut bukan tanpa solusi, sebab menjaga kredibilitas dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya yaitu dengan mewawancarai narasumber yang terpercaya dan berpengalaman. Selain itu, mewawancarai narasumber yang memang relate atau ahli dengan topik yang dibahas juga merupakan cara cerdas untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Devi, Sekretaris Redaksi LPM Publica Health, juga berpesan bahwa tujuan pers adalah sebagai tangan panjang dari sebuah peristiwa dan haram pula hukumnya membenarkan sebuah peristiwa bohong hanya karena ingin mendapatkan banyak pembaca. Disinilah seorang jurnalis memiliki peran penting dalam menyebarkan berita yang benar dan aktual.

Selain itu, situasi pandemi ini mengakibatkan berbagai kendala dalam kegiatan jurnalisme kampus. "Narasumber banyak yang slow respond dan bahkan tidak menjawab pertanyaan. Selain itu, banyak mahasiswa baru yang mengeluh karena ingin merasakan reportase secara langsung namun harus terhambat," ujar Binda. 

Tidak hanya itu, perubahan media informasi yang sebelumnya cetak dan sekarang menjadi serba online juga menjadi tantangan tersendiri bagi para jurnalis LPM Publica Health. Hal ini dikarenakan minat literasi masyarakat yang menurun serta kurangnya kesadaran seseorang mengenai postingan berita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline