Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Climate Action, Mahasiswa Undip Mengenalkan Cara Membuat Pupuk Organik Padat kepada Siswa Sekolah Dasar!

Diperbarui: 13 Agustus 2022   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Malaka Jaya (04/08) - Perubahan iklim merupakan suatu permasalahan yang sangat krusial dan dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat. Kenaikan suhu dan bencana alam sering kali terjadi di Indonesia belakangan ini. 

Selain itu, perubahan iklim juga dapat mengakibatkan peningkatan intensitas cuaca ekstrim dan mengubah pola hidup masyarakat. Penyebab terjadinya perubahan iklim di Indonesia adalah adanya peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca yang dapat berupa zat karbon dioksida dan gas lainnya.

Menanam merupakan salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim. Sejalan dengan tujuan SDG’s nomor 13, yaitu penanganan perubahan iklim, masyarakat harus memiliki kesadaran untuk berusaha mengatasi masalah perubahan iklim. 

Menanam dengan sistem pertanian organik menjadi trend saat ini karena dianggap memberikan dampak yang lebih baik daripada sistem pertanian konvensional atau tradisional. Salah satu contoh penerapan pertanian organik adalah dengan menggunakan pupuk organik.

Dokpri

Pupuk organik merupakan pupuk yang dibuat tanpa adanya campuran bahan kimia. Keunggulan dari pupuk organik adalah dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tanaman, menghindari bahaya kimia bagi tanah, dan dapat menyuburkan tanah. Selain itu, pembuatan pupuk organik juga sangat sederhana karena dapat dibuat dari bahan-bahan alami yang berada di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, mahasiswa Undip berusaha untuk mengenalkan cara pembuatan pupuk organik yang berasal dari daun lamtoro.

Daun lamtoro merupakan salah satu bahan alami yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk karena mengandung unsur hara seperti nitrogen 2,0-4,3%, fosfor 0,2-0,4%, dan kalium 1,3-4,0% yang mana unsur tersebut sangat dibutuhkan oleh tanaman. Masyarakat dapat memanfaatkan daun lamtoro yang sudah gugur menjadi pupuk organik padat sehingga tidak menjadi limbah.

Dokpri

Dokpri

Penyuluhan pembuatan pupuk berbahan dasar daun lamtoro dilakukan pada Kamis (04/08) di SDN Malaka Jaya 07 Pagi. Penyuluhan dilakukan kepada siswa kelas 5 dan 6 menggunakan media poster. Mahasiswa menjelaskan mengenai bahan-bahan yang dibutuhkan, cara pembuatan, dan ciri-ciri keberhasilan pembuatan pupuk. Selain itu, mahasiswa juga membawa pupuk organik yang sudah jadi kemudian dicampurkan dengan tanah sehingga dapat digunakan untuk menanam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline