Lihat ke Halaman Asli

Warisan Budaya dari Dulu Hingga Kini

Diperbarui: 9 November 2017   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini berbagai macam teknik pengobatan sudah banyak kita temukan. Mulai dari yang tradisional hingga ke teknik pengobatan modern. Kalau bicara mengenai teknik pengobatan tradisional, Indonesia sudah tentu punya banyak. Salah satunya yang sering kita dengar atau bahkan sering kita lakukan adalah Kerokan. Saat terkena masuk angin, biasanya orang-orang melakukan kerokan pada tubuh mereka. Kerokan adalah teknik pengobatan yang dilakukan dengan cara menggosokkan benda tumpul seperti koin atau potongan bawang ke bagian permukaan kulit hingga menimbulkan guratan merah pada bagian tubuh tersebut. Biasanya kerokan ini dilakukan dengan mengoleskan minyak atau balsem.

Secara pribadi, saya belum pernah melakukan kerokan sampai hari ini. Berbeda hal dengan kedua orangtua saya, terutama ibu. Masuk angin akan terjadi pada ibuku jika terkena hujan terlalu lama, atau sering terkena udara malam. Kalau sudah begitu, maka kami akan ditugasi untuk mengerok punggung ibu. Biasanya sebelum mengerok, terlebih dahulu aku mengoleskan Balsem Lang ke Punggung ibu. Balsem Lang merupakan Obat untuk pemakaian luar yang mengandung L-Menthol, Eucalyptus oil, Methyl Salicylatedan Camphor. Komposisi dari Balsem Lang ini bisa membantu untuk meredakan pusing, masuk angin, pegal-pegal, nyeri sendi, keseleo, melegakan pernafasan, mabuk perjalanan dan bahkan gatal-gatal karena gigitan serangga.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, karena berkhasiat meredakan masuk angin maka ibuku selalu menggunakan Balsem Lang saat melakukan kerokan. Rasa hangat yang ditimbulkan dari Balsem Lang juga bisa memberikan rasa nyaman pada tubuh. Saat mengerok punggung ibu, pernah aku bertanya "Bu, apa tidak sakit punggung ibu digosok pakai koin begini. Sudah memerah semua punggung ibu". Lalu ibuku menjawab "justru itu yang diinginkan. 

Semakin merah maka semakin banyak pula angin yang akan keluar". Aku masih belum mengerti bagaimana sistem kerokan ini bekerja pada tubuh, namun daripada ibuku mengkonsumsi obat untuk meredakan masuk anginnya, aku lebih suka teknik pengobatan ini. Keluargaku sudah terbiasa untuk Dikit Dikit Jangan Minum Obatjika mengalami sakit. Selagi masih ada obat alami seperti tumbuhan herbal yang bisa digunakan, maka lebih baik menggunakan obat alami tersebut. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh. Bisa dikatakan stok obat-obatan dirumah kami tidak banyak. Hanya beberapa obat yang dirasa penting saja yang kami simpan untuk berjaga-jaga jika nantinya diperlukan.

Kembali membahas kerokan, teknik pengobatan ini menurutku cukup ampuh untuk mengurangi masuk angin. Mengapa aku berpendapat demikian ? karena setiap kali ibuku selesai kerokan, besoknya ia sudah merasa sehat kembali. Sebagai budaya yang sudah diwarisi sejak lama, sudah sepatutnya kita melestarikan terapi pengobatan kerokan ini agar tetap eksis. Ingat yaa, Dikit Dikit Jangan Minum Obat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline