Lihat ke Halaman Asli

vherry Naiibano

Jurnalistic 📸📹📰

Sejarah adalah Milik Pemenang

Diperbarui: 28 Februari 2020   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koordinator SkolMus, Armin Septiexan sedang mempresentasikan tentang dukomentasi dan pameran Arsip Kota Kupang kepada audiens, di Canteen Cafe, Kupang, Kamis (27/2)

" Sejarah adalah milik pemenang - Gerry Van Klinken

Tergerak dari melihat betapa pentingnya dokumentasi sejarah maka Sekolah Multimedia Untuk Semua (SkolMus) Kupang menggelar dialog terbuka dengan publik dalam rangka mengajak publik kontribusi dan dukungan masyarakat perihal pameran Mei 2020 mendatang.

Bertempat di Canteen Cafe, Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama -- Kota Kupang, Kamis 27 Februari 2020, dialog ini melibatkan kontributor arsip utama yaitu dari pihak pemerintah, lembaga pendidikan, agama, swasta,  budayawan, seniman, komunitas-komunitas, serta muda-mudi  untuk menyampaikan ide, informasi, serta usulan demi terselenggaranya pameran sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Koordinator Komunitas SkolMus, Armin Septiexan mengungkapkan pameran Mei mendatang sebagai bentuk kegelisahan susahnya mengetahui peristiwa sejarah mengenai Kota Kupang karena tidak tersedianya wadah untuk mengetahui periodisasi dan berbagai peristiwa yang terjadi

"Sekarang kita kalau mau tahu tentang sejarah Kota Kupang, kita harus kemana dan kepada siapa?", ujar Armin.

Penjelasan lebih lanjut, Armin mengatakan bahwa pameran ini bertujuan untuk memberikan memori dan sejarah Kota Kupang kepada khalayak melalui visualisasi media.

"Pameran arsip kota ini merupakan suatu sarana mengetahui peristiwa-peristiwa sejarah melalui foto, video dan audio visual serta narasi", imbuhnya.

Lurah Lahi-Lai Bissi Kopan (LLBK), Anastasya Y. Manafe mengusulkan untuk melibatkan pihak-pihak lain sebagai kontributor.

Lurah Lahi-Lai Bissi Kopan (Tengah) ketika mengikuti dialog arsip kota

"Ketika berbicara tentang sejarah Kota Kupang, kita jangan hanya melihat LLBK. Saya pikir semua daerah punya cerita dan peristiwanya masing-masing. Saya harap kedepan kalau ada kegiatan seperti ini lagi lurah-lurah lain juga dilibatkan. Kalau perlu camatnya diundang juga", ujarnya.

Pameran ini nantinya diharapkan tidak saja untuk bernostalgia, tetapi memberikan informasi dan pemahaman rinci mengenai memori, ruang, dan imajinasi Kota Kupang serta mengetetahui suatu peristiwa dari sudut pandang yang berbeda-beda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline