Lihat ke Halaman Asli

Veramuna Risqyana

Mamah yang menulis.

Review Webtoon: Knitting Room

Diperbarui: 16 Februari 2021   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bagaimana jika kamu tiba-tiba tersesat, lalu menemukan sebuah toko bernama knitting room? Kalau saya, sih, bakalan seneng banget, ahaha. Soalnya knitting dan crocheting itu salah satu hobi yang bisa membuat saya bahagia hanya dengan melihat warna-warni benangnya di toko online sekalipun. Apalagi kalau seruangan berisi benang nan lembut dengan boneka-boneka imut.

Nah, di webtoon berjudul 'Knitting Room' ini, seorang gadis bernama Hyun tersesat, lalu menemukan toko bernama Knitting Room tersebut. Suasana hangat yang terpancar dari boneka-boneka hewan rajut itu membuat Hyun terpesona memandanginya. Nenek pemilik tempat itu mempersilakan Hyun masuk dan menyuguhinya teh. Hewan-hewan rajut itu ternyata bisa berbicara dan bergerak, meskipun mereka melakukannya diam-diam tanpa sepengetahuan Hyun.

Setelah minum teh yang penuh dengan kehangatan di tempat nenek, Hyun pun selalu ingin kembali ke tempat itu. Sang nenek memberikan benang yang sangat lembut pada Hyun, dan setelah kunjungan beberapa kali, Hyun belajar merajut hewan pada si nenek.

Di awal cerita, Hyun dikisahkan baru saja kehilangan kakaknya sebulan lalu. Hyun adalah seorang yatim piatu yang hanya tinggal dengan kakaknya sejak kecil. Karena itulah, dia menjadi sangat dekat dengan kakaknya tersebut. Namun, Hyun tak sempat merasakan kesedihan atas kehilangannya. Karena sebagai seorang dewasa, tanggungjawab untuk mengurus pemakaman, biaya hidup, dan pekerjaan tetap harus diutamakan. Hyun yang memang sosok penyendiri, menjadi jauh lebih pendiam dan sulit didekati.

Sedikit-demi sedikit, tanpa sadar Hyun menjadi semakin depresi. Rekan sekantornya yang membiarkan Hyun sehingga membuatnya tertekan dengan suasana kantor. Hidup Hyun menjadi terasa tidak bermakna, dia tidak merasakan hasrat untuk menjalani hari, selalu merasa kelelahan, bahkan keinginan untuk makan pun tidak ada. Sedikit interaksi dengan orang lain pun mampu membuat Hyun tertekan dan panik.

Cerita di webtoon ini berpusat pada bagaimana nenek, Benangi (boneka hewan setengah anjing setengah kucing yang dibuat Hyun), serta hewan rajutan lainnya membantu Hyun agar bisa melepaskan jeratan masa lalunya. Dimulai dari permasalahan dengan satu-satunya sahabat yang pernah dimiliki, hingga rasa bersalah pada kakaknya.

Webtoon ini penuh dengan gambar-gambar hewan yang imut dan menggemaskan. Bahkan mimpi buruk, insomnia, serta hal-hal buruk lain yang membebani Hyun juga digambarkan dengan imut sekali. Pun penceritaannya pas dan sangat menghangatkan hati. Tokoh yang menyebalkan ada, tetapi tidak seketika menjadi tokoh jahat. Gambar dengan warna-warni pastel ini juga menimbulkan kesan hangat dan kalem, membuat pembaca betah berlama-lama meresapi kisahnya yang penuh makna. Kehebatan pengarang ada pada caranya membawakan kisah berat tentang depresi dalam suasana yang begitu hangat dan menentramkan.

Kekurangannya, jika ada, mungkin hanyalah unsur magis di dalam cerita yang barangkali tidak dapat diterima semua orang. Meski begitu, bagi saya unsur magisnya tidak terlalu berlebihan, bahkan menambahkan kedalaman cerita.

Meski hanya 46 episode, isinya sarat makna kehidupan. Webtoon ini betul-betul cocok dibaca kala pikiran penat. Siapkan tisu secukupnya, karena kehangatannya akan melelehkan kebekuan hati melalui air mata.

Penilaian saya 5/5 untuk kegigihan Benangi menolong Hyun, keramahan nenek pemilik toko, kebaikan hati kakak Hyun, dan junior rekan kerja Hyun yang ceria. Juga untuk Hyun, yang meski lelah dan pernah menyerah, tetapi tetap patut berbahagia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline