Lihat ke Halaman Asli

Varhan AZ

Penyemangat

Upaya Memutilasi Indonesia dari Papua?

Diperbarui: 29 Agustus 2019   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Upaya Memutilasi Indonesia Dari Papua
Oleh : Varhan Abdul Aziz
(Alumni Magister Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia)

Tiga kejadian besar mengenai Papua terjadi dalam waktu yang berdekatan. Peristiwa Asrama Papua di Surabaya,  Kerusuhan Manokwari,  Hingga Insiden Yang Menggugurkan 1 TNI dan 2 Warga Sipil di Deiyai.Anehnya semua berlangsung cepat. Seperti dikoordinir dengan sistematis. Di Deiyai kemarin 1/2 Jam setelah kejadian, Kantor Berita Reuters yang berpusat di London membuat berita yang menyatakan 6 warga sipil tewas di tangan aparat.  Padahal Hoax.  Yang sebenarnya terjadi 1 TNI gugur dipanah di kepala dengan beberapa tancapan bambu panah.  Melihat fotonya membuat geram,  abdi negara dianiaya, gugur dalam tugas oleh sesama saudara sebangsanya di papua.

Tidak ada yang bersuara, mana Komnas HAM yang biasa jadi kompor saat ada sipil wafat?  Mana LSM yg biasa semangat koar2 ketika sipil yang jadi korban?

"Tidak ada yang kebetulan dalam politik. Kalau ada yang kebetulan, berarti itu telah direncanakan!"
- Franklin D Roosvelt, Presiden Amerika ke 36-

 Mengetahui pemberitaanya hoax, Reuters langsung mengubah judul beritanya kemarin malam.  Tapi tetap saja tendensius, sudut pandangnya menyalahkan Aparat. "Shooting at protest in Indonesia's Papua, police say three dead". Judulnya diubah, hoaxnya sudah terlanjur tersebar. Mereka Minta maaf? Tidak!

Sekarang apa tujuan kantor berita asing membuat berita dengan nada mengadu domba, kalau bukan karena tujuan propaganda?  Media yang jauh di London, lebih cepat memberitakan daripada Tempo atau Kompas yang ada di Jakarta. Aneh.

Pasti ada Insentif yang didapatkan dari pihak berkepentingan. Tujuannya  Apa? Disintegrasi Indonesia. Indonesia mau dimutilasi dimulai dari Papua!

Benar saja, hasil gorengan di Deiyai ini, mem-blow up isu *Referendum*. Bahkan, berdasarkan info Kapendam Cendrawasih, aksi di kantor bupati Deiyai ini,karena masa minta Bupati menyetujui referendum, namun Bupati tidak mau,  maka masa lain mulai berdatangan memanah Aparat yang tak bersenjata. Mereka diperintah untuk persuasif, hasilnya, pembantaian  aparat yang menjaga keamanan.

Aneh ya kedengaranya?  Tapi nyata,  karena aparatnya berniat baik tidak mau menyakiti rakyatnya,sedang  rakyatnya malah membunuh aparatnya. Serda Rikson Prajurit Kodam II Sriwijaya, jauh ia pergi dari Sumatera menjalankan tugas negara, gugur mengenaskan dipanah di Papua. Melihat fotonya saat terpanah, sungguh biadab para pelakunya.

Ingat Referendum Timor Timur yang akhirnya lepas dari Indonesia?  Bagaimana Timor Leste hari ini? Silahkan di Cek Sendiri, kepentingan asing sangat terasa pasca memisahkan diri dari Indonesia.

Belajar dari pengalaman Timor Timur,  pemerintah sdh seharusnya takkan pernah menurut pada upaya disintegrasi bangsa. Pada kasus Timor Timur, Mayoritas Rakyat menginginkan tetap bersama NKRI. Namun fakta di TPS, Timor Timur Pisah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline