Lihat ke Halaman Asli

R.A. Vita Astuti

IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Cinta pada Bunga

Diperbarui: 20 Januari 2021   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prestasiku! (Dokpri)

Cinta bunga menjadi cinta sesama. Kisah ini adalah pengalaman ingin bunga malah jadi bertemu sesama.

Kumpulan bunga dalam foto di atas adalah bunga-bunga dengan warna impian. Salah satunya jenis bunga seperti krokot tapi selembar mahkotanya, tidak tumpuk, yang warnanya putih.

Sudah berminggu-minggu saya melihat bunga itu di area jalan pagi saya. Tadinya mau langsung petik, tapi tidak enak dengan yang empunya kalau tiba-tiba muncul.

Akhirnya pagi ini saya naik motor dan sengaja berhenti di warung yang punya bunga warna-warni tersebut. Yang menarik perhatian saya sebelumnya bunga yang pink bergaris putih dan yang merah. Saya sudah punya semua jenis kecuali yang itu dan yang putih.

Keberuntungan di tangan saya. Si pemilik ada di rumah dan langsung saya sapa.

"Bu, bolehkah saya memetik bunga yang pink dan merah? Satu saja," tanya saya sesopan mungkin.

"Yang mana, Mbak? Oh, yang ini? Petik aja, itu bunga yang mudah tumbuh. Ada warna-warni silakan. Ambil lebih dari satu juga boleh. Semakin dipetik semakin berkembang tanamannya," ibu itu seperti malaikat deh.

Ketika saya memetik akhirnya banyak, karena melihat warna kuning, ibu itu memperhatikan seragam saya karena memang saya mau ke kantor.

"Oh, Mbaknya kenal Ani (nama disamarkan)? Dia juga kerja di situ," maksudnya kerja di seragam institusi saya yang sangat dikenalnya ternyata.

"Oh, Mbak Ani yang tinggalnya di blabla dan rambutnya panjang?" Tanya saya ingin menegaskan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline