Lihat ke Halaman Asli

Utomo SolaRUV

Solar Energy Company

Tren Energi Terbarukan, Bisnis Outlet PLTS Atap Jadi Pilihan

Diperbarui: 3 Januari 2022   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Label SNI pada panel surya sesuai Permen ESDM No. 2 Tahun 2021. Dok: Utomo SolaRUV

Tahun 2022 sudah didepan mata. Tahun penuh optimisme untuk mengejar target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% tahun 2025 serta target net zero emission 2060. Rasa optimisme ini bukan tanpa data. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Direktur Aneka Baru dan Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Chrisnawan Anditya, dalam acara launching Solarpreneur Development Center (SDC) di Surabaya bulan Oktober lalu, pelanggan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Indonesia sudah mencapai 4.262 pelanggan. Angka yang jelas jauh berbeda dibandingkan pertama kali Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) dicetuskan tahun 2018 dengan hanya 609 pelanggan.

Gerak cepat pemerintah dalam melihat peningkatan peminat PLTS Atap diaktualisasikan dalam regulasi untuk menjamin kualitas mutu komponen-komponen pendukungnya. Hal ini penting untuk menghindarkan masyarakat dari produk komponen PLTS Atap abal-abal yang beredar di pasaran. Pemerintah pun telah menerapkan Permen ESDM No. 2 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Kualitas Modul Fotovoltaik Silikon Kristalin. Tanda SNI diharapkan meningkatkan kepercayaan diri konsumen ketika menggunakan komponen PLTS Atap karena mendapat jaminan kualitas dan mutu.

Saat ini, label SNI pada komponen Modul Photovoltaik Mono-Kristalin hanya dimiliki oleh Utomo SolaRUV, penyedia solusi sistem PLTS Atap nasional, menggunakan merk dagang LONGi. Seperti diketahui, LONGi merupakan manufaktur panel PV surya top 3 tier 1 yang memfokuskan diri pada teknologi Monocrystalline. Memiliki kapasitas produksi 15GW per tahun, produk panel surya LONGi cocok digunakan mulai dari residensial, komersial, hingga skala pembangkit listrik terpusat. Saat ini pihak Utomo SolaRUV memastikan ketersediaan panel surya ber-SNI untuk kapasitas per modul 455 Wp dan 540 Wp aman dan bisa dijangkau masyarakat. 

Tanda SNI pada panel surya menjadi angin segar bukan hanya bagi pelanggan PLTS Atap. Namun juga bagi masyarakat yang berminat menjajal peluang usaha baru di bidang energi terbarukan. Adanya jaminan kualitas dan mutu produk membuat masyarakat percaya diri membuka outlet PLTS Atap guna memenuhi permintaan PLTS Atap yang kian hari kian meningkat.

Ihsan Fadhlur Rahman, pengurus HIPMI DKI Jaya di kompartemen Energi, adalah contoh pengusaha muda yang mengambil peluang di bidang energi terbarukan dengan membuka 3 outlet yang diberi nama Juragan Atap Energi Surya di wilayah Tangsel, Jaksel, dan Serpong.

Ihsan Fadhlur Rahman, pengusaha muda yang mengambil peluang di bidang energi terbarukan. Dok: Utomo SolaRUV

Gotong royong transisi energi harus dimulai hari ini. Sebagai aktor penting, masyarakat harus mendapat jaminan kualitas melalui label SNI serta akses energi bersih merata. PLTS Atap membentuk kemandirian masyarakat karena mengoptimalkan penghematan tagihan listrik berdasarkan kapasitas terpasang. Jadilah bagian dari sejarah transisi energi di Indonesia!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline