Lihat ke Halaman Asli

Usup

Penulis Konten

Menunda adalah Kunci

Diperbarui: 14 Juni 2022   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bukan sesuatu yang salah untuk kita menunda langkah. Langkah yang baik adalah dengan strategi. Dari Strategi akan lahirlah ide baru yang mungkin bisa menjadikan patokan untuk berinovasi. 

Coffee shop Cerita Rakyat Tenggarong yang ada di Jl. Cempaka, menjadi tempat sandaran saya sementara waktu untuk menulis dan beripikir. Ya.. di sini kamu bisa menulis tanpa terlihat dirimu aneh, orang kreatif yang ingin berinovasi terhadap tulisan bisa datang kesini. Lagu dari Indiefolk yang menenangkan bergelombang dalam ruangan sejuk kafe tersebut. Saya juga sering bersantap akan roti pandan serta minuman segar dari Ucup'Drink. Baiklah... Ada sesuatu yang salah daripada pandangan orang lain ketika kamu suka menunda sesuatu. 

Sebenarnya menunda sesuatu yang ingin kamu kerjakan adalah satu langkah berhati - hati. Cara ini juga menyadarkan serta bisa memilah mana saja ide yang baik untuk dipilih agar lebih berguna di jalankan. Saya mungkin bisa memberikan satu contoh. 

Ketika saya ingin menerbitkan Buku Dayo atau Novel Dayo, saya merasa harus mengundur waktunya beberapa minggu lagi, padahal saya telah mengabarkan di sosial media saya, bahwa saya akan merilis segera Novel baru. Namun karena momen yang tidak tepat, jadi saya menunda. 

Penundaan ini berdasarkan, pertama sebuah pasar, anda mengerti pasti tentang ini. Kedua - pembacaku yang belum siap membeli buku. Ketiga, saya sedang mempertimbangkan cara promosi. Sampai akhirnya tiba pada tahun ini, strategi yang telah disusun belum juga sempurna, namun artinya menunda adalah satu langkah berhati - hati dalam bertindak. Itu juga berlaku sekali terhadap kepergian anda suatu saat ketika ingin traveling. JANGAN TRAVELING DI SAAT CUACA BURUK, ITU BAHAYA, HEHE... bukan anda saja yang akan menunda, maskapai penerbanganpun bisa menundanya. 

Ada satu kisah tentang seorang sales lapangan untuk sebuah produk kosmetik brand baru. Tentu dia bersemangat untuk membuka stand promosi di acara event seni bersama para sales lainnya yang memiliki produk yang sama dengannya juga. Sales ini merasa percaya diri namun seorang temannya yang berpengalaman mengatakan ' jika kamu tidak bisa berkompetisi disaat bersamaan. ' Namun sales itupun percaya akan dirinya, dia sudah membekali dirinya dengan kartu nama serta brosur lembaran. 

Di saat hari H. Semua sales pun berlomba - lomba untuk memperkenalkan produknya terhadap pengunjung. Dirinya yang percaya diri tertinggal jauh, apalagi jika dia melihat produknya cuma 2 jenis, yaitu handbody dan krim wajah. Sedangkan yang lain, ada yang mirip, krim wajah namun brandnya sudah sangat di kenal. Siapa yang tidak tersihir oleh nama brand apalagi produknya tidak memiliki efek samping untuk tipe kulit apapun. 

Saat itu, si sales sadar bahwa waktu yang bersamaan tidak akan ampuh untuk menarik konsumen. Kemudian dia 0 klosing. Setelah itu dia mencoba yang baru di event lain namun minim pesaing sales kosmetik, dia bisa mendapatkan beberapa konsumen. 

Ini adalah kunci, Menunda adalah KUNCI UNTUK MEMBANGUN namun dalam alasan ingin melangkah dan bertindak positif. Menunda tidaklah selalu buruk. Banyak penerbit besar atau mayor sengaja menunda naskah yang telah mereka terima sampai tahun depan, itu demi mendapatkan momen yang tepat di tengah pasar yang terus berubah - ubah. 

Ketika kamu sering menunda usahakan itu harus jelas arahnya kemana. Hidup ada di tangan kita masing - masing. Namun kamu tidak perlu khawatir, selagi kamu masih bisa menikmati Coffee di coffee shop cerita rakyat dan minuman segar dari Ucup Drink yang ada di Kota Tenggarong. Kamu akan merasa sangat tenang. Dalam ketenangan susun kembali rencanamu yang sempat berantakan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline