Lihat ke Halaman Asli

Ayhie Bocah Wingi

Uri Masyhuri

Jangan Tercebur Dikubangan Lumpur yang Sama, Pemerataan Infrastruktur Itu Ada di Salira DPWKel Rp100 Juta Per RW

Diperbarui: 23 Juli 2022   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil pembangunan jalan paving blok lewat dana Rp100 Juta Per RW. Jalan tak lagi berbahaya saat dilintasi warga di atas Gunung Watu Lawang, Cilegon 

Jalan Semburat, Kelurahan Panggung Rawi konon Google Maps menyebutnya, bukan menjadi satu-satunya akses jalan warga menuju Pasar Baru Kranggot dan wilayah sekitarnya.

Jika jalan itu tidak ada sekalipun, warga masih bisa mengakses jalan yang sudah bagus dan dibeton dari beberapa akses, misalnya Jalan KH Wasid, Jalan Kubang Laban dan Jalan Jabalintang, Kelurahan Panggung Rawi.

Tapi karena ingin instan, maka warga selalu nekat menerobos Jalan yang dinamai Jalan Semburat yang sudah rusak parah dan dalam kurun waktu beberapa tahun tidak diperbaiki.

Tentu saja, jika sudah memilih jalan itu, maka ada risiko yang harus ditanggung, tercebur di kubangan lumpur yang sama salah satunya.

Hidup memang pilihan, jika bisa memilih yang lebih baik dan tidak memaksakan menerobos Jalan Semburat itu yang mempertaruhkan banyak hal maka akan selamat.

Memilih alternatif jalan tampaknya hal yang paling bijak dan cerdas. Sebab, akses jalan lainnya di Kecamatan Jombang itu cukup banyak, selisih waktu tempuh hanya berkisar 5 sampai 10 menit saja, dan jarak tempuh juga tidak menghabiskan satu liter bensin jika dibandingkan dengan akses Jalan Semburat itu.

Sebagai masyarakat yang bijak juga tidak seharusnya melemparkan tuduhan bengis kepada pemimpin yang saat ini dipegang Walikota Cilegon Helldy Agustian dan Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta.

Sebab, terlalu sempit pandangan kita jika hanya karena Jalan Semburat yang tidak terlalu memiliki urgensi itu lantas menyimpulkan apa yang sudah dilakukan keduanya untuk terus membangun Kota Cilegon, baik melalui program pembangunan sumber daya manusia dan program pemerataan infrastruktur.

Program sumber daya manusia misalnya beasiswa full sarjana kepada hampir 2.000 siswa SMA miskin dan berprestasi.

Program tersebut memang tidak akan instan efek yang ditimbulkan. Namun, 5 sampai 10 tahun lagi hal itu tentu saja akan sangat bermanfaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline