Lihat ke Halaman Asli

Herlin Variani

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Racun-racun Pembunuh Potensi (1)

Diperbarui: 30 November 2020   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Ruang Menulis Pak Cah

"Semua bunga esok hari ada dalam benih hari ini. Semua hasil esok hari ada dalam pikiran hari ini." (Aristoteles)

Setiap manusia yang terlahir ke dunia diiringi dengan potensi besar dalam dirinya masing-masing. Potensi dahsyat yang Allah anugrahkan untuk umat manusia hendaknya digunakan sebaik mungkin guna menopang kehidupannya di dunia yang penuh perjuangan ini.

Walau demikian, jika potensi yang telah diberikan tak diasah sedemikian rupa, ia tak akan membawa pengaruh apa pun terhadap pemilik potensi tersebut.

Oleh sebab itu, potensi yang ada akan lebih bijak jika diasah dan dikembangkan dengan cara yang tepat. Agar mampu melahirkan skill spektakuler. Dengannya, manusia dapat melakukan hal-hal yang kadang di luar ekspetasi logika manusia.

Seperti Muhammad Al Fatih dan pasukannya. Potensi yang terus diasah hingga mampu memiliki kekuatan berpikir out of the box. Hingga mereka mampu melayarkan puluhan kapal melewati sebuah bukit dengan kekuatan manusia di tengah malam buta. 

Begitulah jika potensi diasah. Ia akan menghadirka sebuah kekuatan dahsyat dan melahirkan karya fenomenal.

Namun, ada juga hal-hal yang dapat membuat potensi tak bisa berkembang. Bahkan ia bisa menjadi racun yang dapat menghancurkan potensi yang ada di dalam diri. 

Ini patut segera disadari agar racun ini tak menjangkiti diri dan merusak potensi yang telah dianugrahkan oleh Tuhan kepada hambaNYA.

Racun-racun penghancur potensi tersebut diantara adalah sebagai berikut:

Pertama, pikiran negatif. Sesungguhnya pikiran negatif lebih berbahaya dari pada penyakit yang menggerogoti raga manusia. Pikiran negatif akan melahirkan perasaan negatif bahkan prilaku negatif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline