Hingga hati pun tak mampu berteriak
Hanya desir kalbu menyibak
Lentera mata membasuh raga
Masihkah tersisa segala harap jiwa?
Kelam tak mampu sembunyikan malam
Saat dua tangan menggenggam
Kedua mata terpejam
Tertunduk memeluk kerinduan terpendam
Hasrat diri kian tak tertahan
Goda kehidupan yang terus menampakkan kebisingan
Manusia tempat salah pun lupa
Tak bisa diri meronta
Keinginan melepas segala dera
Hanya hati terus mengharap
Agar duka tak hinggap menyergap
Kutelusuri jejak diri
Hingga temukan bayang tersembunyi
Tetiba sinar itu begitu nampak berseri
Sinar bulan ditengah sunyi
Cahayanya tak redup memancar memendar
Sejuta asa terdampar pun terhampar
Kusambut datangnya dengan senyuman hangat
Kupeluk erat
Sembari menatap lekat
Menata hati yang terarak
Memungut asa yang terserak
Semoga dia tetap menerima diri
Meski berlumur duri
Seolah memberi kesempatan tuk bersihkan
Walau begitu berat jejak kulangkahkan
Semoga niat tak kunjung dipadamkan
Semangat sambut hadirnya
Meski cobaan kerap singgah di depan mata
Hempas dan libas
Yakin segalanya kan tuntas
Jikalau niat tak dilepas
Bulan seolah kian menampakkan diri
Menyapa bumi yang sarat berpenghuni
Semilir kesejukkan kurasakan kian mendekat
Hingga mampu menanggalkan penat
Bahagia seolah singgah tak henti sesaat
Bulan penuh hikmah
Hadir ditengah gemerlap nan indah
Sungguh ketenangan yang menyapa
Serta senyum penuh suka
Seolah tak ingin hati berpaling
Walau sesaat pun tak ingin
Ramadhan
Kusambut dia dalam dekap jiwa
Senyum yang teramat istimewa
Begitu sayang jika terlewat begitu saja
Dia yang kerap menyiram kegersangan dunia
Menumpahkan gemericik duka
Menuang suka pada hamparan hati yang bersandar pada kasih-Nya