Lihat ke Halaman Asli

Pemotong Sinar Rembulan

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak orang menganjurkan untuk membuat judul yang heboh atau lebay untuk menarik pembaca. Tampaknya aku telah gagal karena temanku yang kumintai pendapatnya atas tulisan ini hanya mengatakan, “Lho, judulnya koq kayak perkakas?” dan bukan mengomentari isinya. Aku belum menemukan judul lain jadi biarlah tulisan ini punya judul demikian.

Frase ini terus terang ‘kubajak’ – mudah-mudahan belum dipatenkan – dari salah satu video silat tahun 1980-an, saat mereka sedang jaya-jayanya di negara kita. Entah ini nama jurus silat atau gelar seorang tokoh, aku sudah tak ingat lagi. Aku hanya teringat dengan frase ini karena melihat ada bantuan (kemanusiaan) untuk mereka yang membutuhkannya dipotong secara paksa atas berbagai alasan, dari yang dapat dimengerti sampai yang tidak berdasar atau aneh-aneh. Apakah orang-orang yang ‘terpotong’ ini kemudian tetap mendapat bantuan, entah dari sang terminator atau orang lain, aku kurang tahu. Sinar rembulan adalah untuk semua orang. Sesakti apa pun jurus silat ini, aku sih amit-amit deh untuk mempelajarinya, apalagi menguasainya sampai mahir!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline