Lihat ke Halaman Asli

UMU NISARISTIANA

Content Writer

5 Pola Asuh Keluarga Jepang yang Bisa Ditiru

Diperbarui: 6 Agustus 2021   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memiliki etos kerja tinggi, kedisiplinan dan tata krama yang baik. Ketiga karakter ini tidak terbentuk begitu saja, melainkan lahir dari kebiasaan-kebiasaan kecil di tiap harinya salah satunya pola asuh orang tua dalam mendidik anak-anak di Jepang. Lima pola asuh ini bisa ditiru oleh orang tua di Indonesia;

1. Terbiasa melakukan aktivitas bersama

Hubungan antara ibu dan anak di Jepang sangat kuat. Biasanya mereka tidur di satu ruangan dan banyak melakukan aktivitas bersama. Bahkan, banyak ibu-ibu yang menggendong anaknya sembari melakukan pekerjaan rumah. Terbiasa melakukan aktivitas bersama membangun adanya kedekatan antara ibu dan anak, selain itu hal ini juga memberikan pandangan kepada anak bahwa ibu akan selalu ada di segala momen hidup anak.

2. Anak tanggung jawab utama orang tua

Banyak masyarakat Jepang berfikir sebelum berusia 3 tahun anak tidak diperbolehkan masuk taman kanak-kanak. Selain itu, orang tua di Jepang juga tidak boleh meminta tolong kakek, nenek apalagi baby sitter untuk mengasuh bayi. Orang tua harus meluangkan waktu untuk mengasuh anak secara langsung. Hal ini untuk menanamkan nilai bahwa keluarga akan selalu mendukung dan melindungi.

3. Mendidik anak dengan keteladanan

Orang tua di Jepang tidak terbiasa mendidik anak dengan kata-kata atau nasihat. Mereka cenderung langsung memberikan contoh dan menunjukkan bagaimana melakukan hal-hal yang benar. Hal ini diyakini bahwa tingkah laku orang tua adalah cerminan sikap anak di masa depan.

4. Menghargai perasaan anak

Orang tua di Jepang sangat memperhatikan dan menghargai perasaan anak. Anak-anak juga diajari untuk memahami perasaan orang lain. Salah satu konsep pengasuhan ini bahwa dengan mengizinkan anak dibawah usia lima tahun untuk melakukan apa saja. Konsep pengasuhan ini bertujuan agar anak memiliki citra diri yang positif.

5. Mengajarkan kemandirian dan kedisiplinan

Sedini mungkin anak dibiasakan melakukan semua aktivitas yang menyangkut dirinya sendiri secara mandiri, teratur dan disiplin. Mulai dari merapikan mainan, mengenakan baju, makan sendiri hingga toilet training. Sehingga seiring bertambahnya usia, ia terbiasa melakukan semua hal sendiri tanpa dibantu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline