Lihat ke Halaman Asli

UmsidaMenyapa1912

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Bagaimana Pendidikan Ramah Anak yang Baik Itu?

Diperbarui: 4 Mei 2024   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Unsplash

Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang akan menentukan kualitas sumber daya Manusia yang akan datang. Oleh karena itu, dunia pendidikan perlu "dirawat" agar bisa mencetak siswa yang akan menjadi penerus bangsa. Setidaknya, penyelenggaraan pendidikan harus memperhatikan prinsip pendidikan ramah anak.

Lihat juga: 3 Faktor Ini Mempengaruhi Karakter Islami Anak, Menurut Riset Dosen Umsida

Seperti pada riset Muhlasin Amrullah MPdI berjudul  Ramah Anak Dalam Standar Nasional Pendidikan Indonesia. Pendidikan ramah anak mampu menciptakan lingkungan belajar yang tenang, efektif, nyaman, dan kondusif. Sistem ini juga harus memerdekakan siswa dalam mengembangkan kemampuannya sehingga mereka mendapatkan pendidikan yang baik.

Mengapa sistem pendidikan ramah anak perlu diterapkan?

Ilustrasi: Unsplash

Sistem pendidikan ramah anak penting untuk diterapkan. Saat ini, banyak kasus yang menyerang dunia pendidikan terutama kekerasan dan bentuk bullying lainnya. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kekerasan pada siswa di lingkungan keluarga, diantaranya:

  1. Social control. Contohnya ketika orang tua memukul anaknya, seringkali tetangga hanya diam dan tidak melakukan tindakan apa pun, selama anak tersebut tidak mengalami cedera serius. Dalam beberapa kasus, orang tua bahkan memperlakukan anak sesuai keinginan mereka.
  2. Sistem hirarki sosial mempengaruhi hubungan antara anak dan orang tua. Mereka menempatkan anak pada posisi terendah dalam struktur tersebut hingga tercipta kesan bahwa semua orang dewasa memiliki hak untuk memberikan hukuman kepada anak.
  3. Tingkat ekonomi. Dalam banyak kasus, kemiskinan seringkali menjadi faktor terkait dalam kejadian kekerasan, baik sebagai pelaku maupun korban.

Selain itu, kekerasan juga didapatkan anak saat ia berada di sekolah, beberapa bentuknya seperti:

  1. Tidak percaya diri bisa terjadi karena anak sering dibentak atau diejek temannya
  2. Siswa juga akan menjadi cuek dan acuh kepada sesama karena takut terkena masalah
  3. Akibat sering dibentak oleh guru atau teman sebayanya, siswa bisa menjadi pribadi yang tertutup. Jika hal ini dilanjutkan, bisa saja ia mengalami gangguan psikis

Standar pendidikan ramah anak

Ilustrasi: Unsplash

Dari banyaknya kasus tersebut, maka diperlukan pelayanan pendidikan ramah anak. Standar nasional harus menjamin bahwa standar tersebut memperhatikan kebutuhan dan hak-hak anak, karena standar ini akan menjadi acuan bagi sekolah dalam menjalankan kegiatan pembelajaran. Ada 8 standar yang harus diperhatikan dalam menerapkan pendidikan ramah anak menurut BNSP.

Lihat juga: Kolaborasi Ciptakan Pendidikan Berkualitas, Mahasiswa KKN-P Umsida dan SD Sentul 1 Bersatu

1. Standar kompetensi lulusan

Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 dan Nomor 24 Tahun 2006, yang bertujuan memastikan mutu lulusan sekolah. Pengembangan mutu lulusan merupakan proses yang terus-menerus selama sekolah beroperasi dan kegiatan belajar mengajar berlangsung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline