Lihat ke Halaman Asli

ULYASARI

Mahasiswa

Uang Saku Kurang? Ayo Cari Cuan!

Diperbarui: 30 November 2022   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Hai gengs,pernah gak sih kalian mengalami sesuatu yang "kepepet",pasti pernah kan?!. Nah sering  kali kita dihadapkan oleh hal-hal yang tak terduga dalam hidup kita di waktu yang tidak tepat. Contohnya, ketika kita sedang tidak memiliki uang atau uang saku yang telah diberikan oleh ayah ibu kita kurang,akan tetapi kita harus membeli kebutuhan kita untuk sehari-hari atau bahkan untuk memenuhi kebutuhan rohani seperti ngopi,dan quality time bersama teman-teman. Tenang guys, bukan hanya kalian kok yang pernah ngalamin hal itu,aku juga pernah.

Beberapa tahun belakangan ini tingkat perekonomian menurun dikarenakan adanya pandemi covid-19 ini yang menyebabkan banyak orang-orang melakukan WFH dan bahkan banyak pekerja yang terkena PHK karena kuragnya permintaan dari pasar,juga karena menurunnya pendapatan sebagian besar masyarakat. Karena itu,banyak orang yang melakukan inovasi-inovasi dengan berwirausaha yang sesuai dengan bakat dan minatnya agar dapat menyambung hidupnya,seperti menjual makanan, kerajinan tangan, dll.  

Kebutuhan semakin meningkat membuat setiap orang harus mencari penghasilan demi memenuhinya. Ya, seperti kita tahu bahwa rezeki sudah dijamin oleh Tuhan untuk setiap makhluknya di muka bumi. Tapi, bukan berarti rejeki datang secara tiba-tiba, ya. Melainkan dari usaha yang kita lakukan melalui bekerja. Seperti yang telah di firmankan Allah dalam Al-Qur'an yang berbunyi:

Artinya:

Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Al-Mulk:15)

Karena beberapa alasan tersebut saya juga bertekat untuk mencoba hal baru, yakni berwirausaha dengan membuat dan menjual beberapa produk homemade yang dibantu oleh keluarga saya, seperti buket, kue tart, bolu, dll. 

Untuk pemasaran atau marketing, saya menggunakan media sosial seperti WhatsApp dan laman Facebook,juga dibantu oleh adik saya yang masih kelas 6 SD dengan cara memberitahukan kepada teman-temanya atau dari mulut ke mulut. Ya,saya akui adik saya memang mempunyai jiwa wirausaha sejak dini.                        

Dokpri

Dokpri

Ide berwirausaha ini tidak muncul begitu saja,sebelumnya saya pernah mencoba membuat beberapa buket makanan dan uang saat acara wisuda sahabat-sahabat saya,dan beberapa orang mengapresiasinya. Sebagai manusia biasa tentunya saya senang ketika buatan tangan saya dipuji oleh orang lain. Selang beberapa hari kemudian, saya mendapat pesanan pertama dari tetangga saya berupa snack bouqet dan beliau senang dengan hasilnya.

Dokpri

Seiringan dengan pesanan pertama saya,lalu saya memiliki ide untuk meneruskan usaha tersebut dengan membuat berbagai macam buket yang memiliki berbagai macam ukuran dari yang kecil hingga besar,yang menyesuaikan permintaan konsumen. Akan tetapi usaha itu tak berjalan begitu lancar,karena setelah itu saya tidak mendapat pesanan lagi selama beberapa bulan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline