Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Nomad Digital

Bocil-bocil Penjaga Ritus Penghujung Ramadan di Kema Tiga

Diperbarui: 12 April 2024   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit senja penghujung Ramadan 2024 di Perkampungan Kema Tiga, Minahasa Utara | sumber: S Aji

"Minta zakat dang?"

Persis seusai kumandang azan magrib, sesudah puasa hari terakhir ditunaikan, mereka memulai berkeliling perkampungan. Acapkali hanya dalam rombongan kecil, 3-10 orang, dengan jarak umur sekitar 5-10 tahun, mungkin ada yang lebih tua. Di antara remang lampu jalan dan kendaraan, rombongan bocil-bocil yang bergerak seperti ini terlihat laksana rombongan semut.

Ciri spesifik lainnya adalah rombongan ini akan bergerak tanpa rute atau dengan perencanaan yang jelas; cenderung sporadis, berlomba-lomba karena itu riuh. 

Sebab itu jugalah, seringkali mereka bermodalkan insting beserta komando spontan. Dan tentu saja, nasib-nasiban. Berharap di tempat yang menjadi target, sang tuan rumah menyediakan recehan untuk dibagikan. 

Tempat yang menjadi target bisa berupa rumah, warung kelontong atau toko pakaian atau toko roti . Tidak ada cluster spesifik tapi batasannya adalah identifikasi terhadap sang target bukan berada di luar wilayah perkampungan.

Sesudah pergerakan ini selesai, rombongan bocil-bocil akan berbagi hasil yang didapat. Kemudian berkeliling lagi, memberi tahu rombongan yang lain, begitulah seterusnya. 

Tapi situasi ini tak lama-lama. Setelah melewati pukul delapan malam, mereka sudah tak terlihat di jalan-jalan.

Dalam dua putaran Ramadan, saya menikmati pergerakan riuh rombongan bocil yang singgah dan berkata, "Minta zakat dang."

Tentu saja zakat yang dimaksud bukanlah sebagaimana ketentuan syariat, termasuk bukan bagian dari infak atau sedekah. Zakat yang disuarakan mereka lebih kepada meminta recehan, mungkin seribu atau dua ribu rupiah, yang digunakan untuk membeli jajan. 

Atau bisa jadi, bagi perasaan bocil-bocil itu, bukanlah berburu uang jajan yang utama. Sebaliknya, yang menggembirakan adalah menemukan keseruan di dalam prosesi ini karena berlomba-lomba mengumpulkan uang dari target yang sudah ditetapkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline