Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Nomad Digital

[HUT RTC] Si Pencari Hatinya

Diperbarui: 27 Desember 2016   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="city of death| fantasyart0102.deviantart.com"][/caption]

Minggu keempat: terinspirasi film

Waktu bulan dimarahi Tuhan,
sebab lupa dimana meletakkan cahaya,
kota-kota berpeluk dingin dengan gulita,
jalan-jalan bertengkar dengan kehangatan

aku mencari-cari hatiku,
rasa-rasanya ia tertinggal di persimpangan ingatan,
mungkin jatuh dari kantung warasku,
ketika kalah bergulat dengan kegilaan perang,
di depan toko bunga bangkai, yang baunya tumbuh dari ketakutanmu yang membusuk

tiba di depan sebuah taman,
yang dipasang pemberitahuan: BILA MASIH DICUMBU PERANG, JANGAN MENDOA CINTA DI SINI!
ada bulan sedang meringkuk, tersedu-sedu,
menyembunyikan wajahnya yang lebih dingin dari kesendirian,

“Lan, kamu mendoa siapa?”

Bulan membuka wajahnya,
Menatapku wajahku yang layu,
Tiba-tiba saja, keluar cahaya di hatiku yang kerontang

“Aku mencari kamu, Cahaya.”

Mereka terus berciuman, berpelukan, bergandeng tangan,
membiarkanku kembali gulita
menelusuri jalan-jalan yang bertengkar dengan kenangan

Bruuk
“aduh, aduh, aduh.”
suara apa itu?

rupanya bulan dan cahaya jatuh di selokan,
keduanya kini lebih hitam dari air comberan
lebih busuk dari bangkai bunga,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline