Lihat ke Halaman Asli

Teruntuk Pria-Pualam-ku

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku memandang wajah pualam mu

begitu angkuh sekaligus halus

tak tergores kata-kata yang ku ucapkan padamu

tak habis ku berpikir

bagaimana keindahanmu bisa teripta

di balik ilalang derita

aku tak berani lagi mendekat

kau terlalu berharga

kau terlalu sempurna

kugenggam erat hatimu yang seterang rembulan

kurapatkan pada hatiku yang masih pualam

mencoba menyatukannya menjadi keindahan

KITA




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline