Lihat ke Halaman Asli

Upaya Pengurangan Persentase Kelahiran Stunting oleh Mahasiswa KKN UPI 2022 di RW 12

Diperbarui: 9 Agustus 2022   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Pemaparan materi mengenai Stunting di paparkan oleh lima Mahasiswi KKN UPI kelompok 87 kepada Ibu-Ibu dan Remaja Karang Taruna di RW 12 Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi, Jawa Barat. Masih tingginya persentase kelahiran Stunting di Indonesia membuat 5 Mahasiswi UPI yaitu Tsabita, Sofia, Nazla, Nurul, dan Auliya  berusaha mengingatkan kembali bahaya dari kelahiran Stunting.

Dok. pribadi

Kegiatan diskusi diikuti dengan antusias oleh para perempuan di RW 12 yang memang memiliki kegiatan perempuan yang aktif di Rukun Warga tersebut, dihadiri oleh 25 orang Ibu-Ibu dan Remaja Karang Taruna RW12 yang memiliki Anak Remaja, Pasangan Usia Subur (PUS) dan Remaja yang akan menikah.


Stunting merupakan proses gagal tumbuh anak masih memiliki presentase yang tinggi di Indonesia  yaitu 24,4% menurut data Kemenkes RI tahun 2019, penyebab utama Stunting karena Ibu kekurangan darah (Anemia) dan kekurangan gizi, selain itu juga faktor kebersihan atau sanitasi juga mempengaruhi kelahiran Stunting.

Dok. pribadi


Sebagai pencegahan peningkatan angka kelahiran Stunting Mahasiswi memberikan tablet tambah darah (TTD) pada Siswi kelas 7 SMPN 3 Cimahi untuk pencegahan anemia yang merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka kelahiran Stunting di Indonesia. Program ini juga menjadi penutup KKN kelompok 87 yang diharapkan bisa membantu menekan penurunan angka Stunting di kota Cimahi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline