Lihat ke Halaman Asli

Apakah Fase-fase dalam Menulis?

Diperbarui: 29 Maret 2021   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

FASE-FASE DALAM MENULIS

Oleh: Try Gunawan Zebua

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata fase itu memiliki arti sebagai tingkatan masa (perubahan, perkembangan, dan sebagainya). Berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia itu dapat kita ambil kesimpulan bahwa fase adalah tahapan, metode, cara, langkah-langkah, belajar, stres, masalah, motivasi, minat, proses, sintak, tingkatan, dan lain-lain sebagainya. Kesemua hal tersebut memiliki pengertian yang sama antara satu dengan yang lain. Hal-hal tersebut sama-sama ada alurnya. Menurut KBBI, pada fase itu terjadi perubahan, perkembangan, dan sebagainya.

Perubahan, perkembangan, dan sebagainya itu dapat dialami secara langsung atau terlihat secara langsung, maupun secara bertahap. Sehingga terkadang baru bisa diukur jika terlihat pada waktu yang pasti (sesuai). Mungkin butuh waktu beberapa detik, menit, jam, bahkan sampai bertahun-tahun. Hal itu disebabkan supaya bisa diukur atau dievaluasi, dengan tujuan untuk melakukan tindakan selanjutnya maupun perbaikan.

Dalam dunia menulis, ada juga yang menjadi fasenya. Fase-fase dalam dunia menulis adalah:

1). Tidak mau menulis (tidak ada motivasi)

Tahap ini adalah tahap awal dalam fase menulis. Dimana pada tahap ini, seseorang itu tidak mau menjadi penulis karena merasa tidak bisa menulis. Dengan kata lain, seseorang itu tidak mau menulis karena orang tersebut merasa tidak bisa menulis, bahkan seseorang itu bisa juga merasa tidak sanggup karena segala kesibukan yang selalu dilakukan.

Itu semua terjadi karena orang-orang tersebut tidak memiliki motivasi atau bahkan sama sekali tidak mengetahui apa itu manfaat dari menulis. Padahal, pada dasarnya semua orang itu bisa menulis, semua orang itu memiliki bakat atau talenta untuk menulis. Semua itu sudah diturunkan dari sejak dalam kandungan atau pemberian istimewa dari Tuhan kepada kita semua umat manusia.

Menulis itu tidak mesti harus diukir-ukir dengan indah, pinggir-pinggir tulisan kita dihias, atau bahkan tidak mesti harus menulis disebuah tempat mewah seperti di atas sebuah emas. Inti dari menulis itu adalah setiap kita menulis, oranglain mengerti atau paham dengan apa yang telah kita tuliskan. Menulis itu pun bisa diajarkan bagi siapapun, asal mau berusaha, belajar atau bersungguh-sungguh.   

2). Mau menulis, namun masih awal-awal

Pada tahap kedua ini, seseorang mulai ada niat atau kemauan untuk mau menulis. Dengan istilah lain, tahap ini adalah tahap awal seseorang dalam menulis. Entah apapun itu alasan atau apapun yang melatarbelakanginya. Namun pada tahap ini, seseorang bisa kembali ke tahap awal. Apalagi jika tidak memiliki komunitas atau orang yang menyemangatinya.   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline