Lihat ke Halaman Asli

Tri Yuniasih

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka Jurusan Pendidikan Biologi

Mahasiswa FKIP UHAMKA Melakukan Program Pemberdayaan Dhuafa di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 31 Juli 2021   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Rasiyah, keluarga dhuafa yang mendapat bantuan sosial dari mahasiswa FKIP UHAMKA (Dok.pribadi)

Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Mengajak umat agar mau menerima sekaligus melaksanakan ajaran-ajarannya dalam segala aspek kehidupan, manusia adalah mahluk sosial artinya tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sejatinya manusia adalah makhluk sosial dan tentunya berkewajiban untuk saling membantu.

Beberapa mahasiswa FKIP UHAMKA Jakarta melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, terutama keluarga dhuafa di tengah pandemi Covid 19 ini. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Kemuhammadiyahan yang diberikan guna mengimplentasikan dakwah terhadap kaum duafa.

Kelompok kami berusaha mencari keluarga duafa dengan berbagai cara mulai dari mencari info dari internet sampai bertanya kepada teman-teman dan orang terdekat kami. Pada tanggal 19 April 2021 kami melakukan pencarian pertama kaum dhuafa untuk kami jadikan objek dalam pemberdayaan keluarga dhuafa di daerah Cakung Jakarta Timur.  Pencarian kedua kami lakukan pada 22 April 2021 dengan pergi dan mencari kaum dhuafa di daerah Pondok Kopi Jakarta Timur, hasil informasi dari salah satu teman kami, sesampainya disana kami bertemu langsung dan berbincang dengan ibu Rasiyah. Setelah itu kami memutuskan untuk menjadikan ibu Rasiyah ini sebagai target kami untuk melakukan kegiatan Pemberdayaan Kaum Dhuafa.

Ibu Rasiyah menafkahi dirinya sendiri dengan menjadi pemulung. Setiap pagi sekitar jam 9 ibu rasiyah sudah siap-siap untuk mencari barang-barang tidak terpakai kemudian setelah terkumpul banyak biasanya ibu rasiyah menjual kembali barang-barang tersebut dan dari situlah ibu rasiyah bisa menafkahi dirinya sendiri. Beliau mendapatkan hasil yang tidak menentu beliau mengatakan hasil paling banyak yang di dapatkan ialah 300.000 perbulan. Ibu rasiyah akan membelanjakan uang tersebut untuk keperluan sehari-hari misalnya seperti keperluan masak, keperluan mandi ataupun keperluan mencuci.

Dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti ini apalagi angka Covid-19 yang semakin naik membuat ia semakin terbatas dalam melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan. Ia terkadang memikirkan biaya keperluan untuk makan dan untuk yang lainnya sementara ia tidak bisa mencari nafkah seperti hari-hari biasanya. Maka dari itu kami memutuskan untuk memberikan bantuan kepada Ibu Rasiyah.

Kelompok kami sepakat untuk memberikan dana kepada Ibu Rasiyah sebesar Rp.2.020.000,00 yang kami kumpulkan mulai tanggal 25 April hingga 1 Juni 2021. Dana yang terkumpul untuk diberikan kepada Ibu Rasiyah berasal dari para donatur yang berasal dari orang di sekitar kami seperti keluarga, saudara, tetangga, dan teman. Dari hasil dana yang kami kumpulkan kami memutuskan untuk mengunjungi rumah Ibu Rasiyah sebanyak tiga kali.

Dosen mata kuliah Kemuhammadiyahan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Izza Rohman, M.A menjelaskan mata kuliah ini dirancang untuk menghidupkan kembali ajaran Kiai Ahmad Dahlan tentang Teologi Al-Ma’un lalu dijabarkan dalam program pemberdayaan keluarga dhuafa yang berada di sekitar lingkungan tempat tinggal mahasiswa.

Sementara itu dalam Teologi Al-Ma’un yang diajarkan oleh Kiai Ahmad Dahlan mencakup tiga kegiatan utama yaitu pendidikan, kesehatan, dan penyantunan kaum dhuafa. Kiai Ahamd Dahlan sendiri selalu mengajarkan kepada para muridnya bahwa ibadah ritual tidak ada artinya jika tidak melakukan amal sosial




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline