Lihat ke Halaman Asli

Penaku Laylie

Content Creator Life

Puisi: Merayu Bidadari

Diperbarui: 8 Januari 2023   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit malam dipeluk cahaya. Bersinar terang sang rembulan mempesona. Bagaikan senyuman sang bidadari yang melebur luka.

Hening sunyi di suatu sisi. Terdiam seseorang yang merenung dan menanti. Dibelai lembut sang angin malam. Menyelimuti tubuhnya yang mulai kedinginan.

Bangkit perlahan. Kuatkan kakinya untuk kembali untuk berjalan. Menyusuri lorong-lorong kesunyian. Berharap bertemu bidadari sang pujaan.

 Cahaya dalam hati menjadi teman. Sebagai kompas penunjuk jalan. Untuk menyibak gelapnya kesedihan. 

Bersimpuh di atas bumi. Suara nyaringnya kembali berbunyi. 

Duhai bidadari. Datanglah malam ini. Lepaskanlah herat beban rindu yang menyala. Bawakanlah air kehidupan yang mendamaikan jiwa. 

Duhai bidadari. Peluklah tubuh ini dengan erat. Hingga dinginnya hati kembali terasa hangat. 

Duhai bidadari. Kemarilah mendekat. Bawakanlah harumnya bunga dari alam semesta yang memikat. Dalam hening malam ku merindukan kehadiranmu. Menjelma sempurna dihadapanku.

Nusantara, Penaku Laylie

08.01.2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline