Mohon tunggu...
Penaku Laylie
Penaku Laylie Mohon Tunggu... Seniman - Content Creator Life

Ig @penaku.laylie I Malaikat Bumi I Tri Murti

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Merayu Bidadari

8 Januari 2023   01:50 Diperbarui: 8 Januari 2023   02:02 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit malam dipeluk cahaya. Bersinar terang sang rembulan mempesona. Bagaikan senyuman sang bidadari yang melebur luka.

Hening sunyi di suatu sisi. Terdiam seseorang yang merenung dan menanti. Dibelai lembut sang angin malam. Menyelimuti tubuhnya yang mulai kedinginan.

Bangkit perlahan. Kuatkan kakinya untuk kembali untuk berjalan. Menyusuri lorong-lorong kesunyian. Berharap bertemu bidadari sang pujaan.

 Cahaya dalam hati menjadi teman. Sebagai kompas penunjuk jalan. Untuk menyibak gelapnya kesedihan. 

Bersimpuh di atas bumi. Suara nyaringnya kembali berbunyi. 

Duhai bidadari. Datanglah malam ini. Lepaskanlah herat beban rindu yang menyala. Bawakanlah air kehidupan yang mendamaikan jiwa. 

Duhai bidadari. Peluklah tubuh ini dengan erat. Hingga dinginnya hati kembali terasa hangat. 

Duhai bidadari. Kemarilah mendekat. Bawakanlah harumnya bunga dari alam semesta yang memikat. Dalam hening malam ku merindukan kehadiranmu. Menjelma sempurna dihadapanku.

Nusantara, Penaku Laylie

08.01.2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun