Lihat ke Halaman Asli

Keunikan Pasar Doplang

Diperbarui: 13 Desember 2021   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana pasar Dolpang yang dipadati pengunjung (Foto: Pribadi/Tri Hartono)

Pasar Doplang,Pasar unik di kawasan Wonogiri, tepatnya desa Pandan kecamatan Slogohimo. Kini bangkit lagi setelah sempat terpuruk akbibat pandemi corona. Hampir setahun pasar yang juga merupakan objek wisata kuliner ini mati suri/tak beroperasi.


Sekarang  tiap hari minggu buka mulai jam 06.00 WIB dengan jajanan tradisional populer di Kabupaten Wonogiri. Pasar yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan Jawa ini hadir dari tahun 2018. Menu yang dijual rata rata membuat pengunjung mengenang masa kecil, Ada gatot, gronthol, besengek, tiwul, sego bancakan, cabuk, puli, talas rebus. Ditambah lokasi yang asri dibawa pohon, semakin hanyut akan nostalgia dengan iringan gending/lagu jawa.

Gatot, Makan dari singkong, jajan tempo dulu yang dijual di pasar Doplang (Foto:Pribadi, Tri Hartono)


Keunikan pasar doplang adalah konsepnya Doplang antiplastik, semua yang datang dilarang membawa plastik, sebagai gantinya, semua alat pembukus menggunakan daun jati dan daun pisang. Kedua daun tersebut memang sangat mudah di temukan di sekitar pasar. Jika ingin dibawa pulang, disediakan tas kain yang dijual seharga Rp5.000.

Uang Kayu dan bungkus daun jati dan pisang menjadi ciri khas Pasar Doplang (Foto:Pribadi, Tri Hartono)


Keunikan kedua, "Transaksi tidak menggunakan uang rupiah." Melainkan kepingan dari kayu jati berbentuk bulat.


Keunikan ketiga, "Berbahasa Jawa" semua orang yang mask ke pasar harus berbicara bahasa jawa, para pedangan akan menyambut dengan bahasa jawa krama inggil.

Penasaran Bagiamana Keunikan Pasar doplang.
Bisa ikutiklik video ini






BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline