Lihat ke Halaman Asli

Perintah Mulia Pertama

Diperbarui: 26 April 2024   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Oleh: Tri Handoyo

"Cukup buat pemuda benci membaca, maka peradaban akan hancur dengan sendirinya"

(Tri Handoyo)

Muhammad yang digelari al amin mulai sering dihinggapi rasa gelisah. Hal itu lalu menggiringnya untuk suka pergi menyepi. Tempat favoritnya adalah Gua Hiro.

Pada Bulan Ramadhan tahun 13 sebelum Hijriah atau Bulan Juli tahun 610 Masehi, ia sedang berada di dalam gua. Hening menggerayangi seluruh dinding batu, dan tiba-tiba datanglah sosok berwujud manusia yang memperkenalkan diri sebagai Malaikat Jibril, disertai hawa dingin yang menyejukan.

Muhammad merasakan kedamaian yang luar biasa, sebagaimana yang pernah hadir dalam mimpi-mimpinya. Rasa damai yang sulit dilukiskan.

"Bergembiralah hai Muhammad!" sapa Malaikat itu, "Aku adalah Jibril, dan Anda adalah utusan Allah untuk umat manusia!"

Muhammad tentu saja sangat kaget mengalami peristiwa aneh itu. Ia terpaku di tempat. Membisu.

Selanjutnya Jibril berkata, "Bacalah!"

"Aku tidak bisa membaca," jawab Muhammad gugup.

Lalu Jibril mendekap Muhammad dengan selimut yang dipakai tidur sehingga si al amin itu merasa begitu kelelahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline