Screen time telah menjadi perhatian profesional kesehatan terkait dengan dampaknya pada perkembangan anak.
Pada tahun 1999, American Academy of Pediatrics (AAP) telah merekomendasikan kebijakan terkait penggunaan media layar pada anak. Kebijakan tersebut terus mengalami penyesuaian hingga sekarang.
Selain itu, World Health Organization (2019) menerbitkan panduan terkait dengan screen time pada anak di bawah usia 5 tahun. Hal ini bertujuan membantu keluarga menjaga penggunaan media dengan sehat.
Apakah “screen time” itu?
Screen time adalah waktu yang digunakan di depan layar media seperti menonton televisi, video, digital video discs (DVD), telepon pintar, laptop, tablet computer, atau bermain computer game. Televisi merupakan salah satu media layar yang paling mudah diakses sebagian besar keluarga dalam keseharian.
Sebelum masa pandemi COVID-19, saya bertemu dengan beberapa anak di bawah usia 5 dengan permasalahan yang beragam.
Dari wawancara dengan para orangtua maupun pengasuh, terdapat anak-anak yang diberikan tontonan acara televisi, video di telepon pintar ataupun tablet computer dengan durasi antara 2 hingga 8 jam per hari.
Ada juga orangtua menjawab “banyak”, “tanpa batasan”, “terus-menerus”.
Anak-anak diberikan tontonan media layar sejak usia di bawah 2 tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa pembatasan penggunaan media pada anak belum diterapkan dalam keluarga.
Selama masa pendemi COVID-19, aktivitas anak-anak di depan media layar dapat semakin meningkat.
Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan aktivitas di dalam rumah, proses pembelajaran sekolah dilakukan secara daring atau menggunakan media televisi.