Lihat ke Halaman Asli

NurSalim ZA Lahasina

laki-laki fakir ilmu

Terhimpit Covid-19, Bertepatan Hari Nelayan Nasional, Nelayan Keluhkan Berkurangnya Pendapatan

Diperbarui: 7 April 2020   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Forum Nelayan Morowali

MOROWALI, 7/4/2020 - Covid-19 tiba tanpa memberi salam pada manusia. Datangnya tak kasat mata menusuk hingga ke paru manusia. Tanpa ragu dia mendobrak palang imunitas setiap manusia yang dimasukinya. Yang positif bertarung pedih dalam jembatan kesembuhan dan meninggal.

Covid-19 juga menghimpit napas perekonomian. Bukan hanya usaha ekonomi dalam skala besar, namun juga yang kecil. Sebut saja usaha kecil dan menengah yang kian terhimpit bukan karena menurunya produksi tapi karena kurangnya permintaan di pasar. Ini karena terbatasnya pertemuan fisik antara produsen dan konsumen ditambah dengan jalur distribusi atau pasar yang terbatas.

Seperti dilansir oleh kompas.com, data per tanggal (6/4/2020) positif corona 2.491, sembuh 192, meninggal 209 dan tersebar di 32 propinsi di Indonesia. Data ini diprediksi akan terus bergerak dan menambah beban berkurangnya pendapatan para pelaku umkm tidak terlepas nelayan.

Melalui penelusuran penulis yang menanyakan pada beberapa nelayan yang tengah asik bercengkerama di tepi pantai. Banyak nelayan keluhkan berkurangnya hasil pendapatan semenjak meluasnya wabah covid-19.

"Jika dipersentase kira-kira ada sekitar 30 persen penurunan hasil yang kami peroleh sejak meluasnya wabah corona" ungkap salah satu nelayan yang ditemui penulis. Akibatnya sebagian nelayan akhirnya mengurangi intensitas melaut mereka. Ini juga dalam rangka menghemat biaya produksi yang kian naik.

Menurunnya penghasilan ini tidak searah dengan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan protein. Seyogyanya di masa pandemi seperti ini permintaan masyarakat terhadap hasil nelayan lebih tinggi untuk menjaga daya tahan tubuh. Tetapi karena masyarakat umum sebagai konsumen juga mengalami penurunan pendapatan sehingga mereka mengurangi permintaan terhadap ikan dan sumber protein lainnya.

Untuk itu pemerintah juga diharapkan bisa memberi jaminan penghasilan bagi masyarakat dalam situasi seperti ini. Salah satunya melalui intervensi kebijakan anggaran. Dengan memperbanyak program fisik dalam bentuk padat karya dan bantuan tunai atau non tunai kepada masyarakat diharapkan dapat menambab penghasilan masyarakat umum. Sehingga permintaan terhadap sumber protein juga meningkat. Dengan demikian diharapkan akan memberi dampak pula pada terbelinya hasil perikanan.

*) NurSalim ZA Lahasina (Kompasianer)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline