Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Saya Memaafkan dan Meminta Maaf

Diperbarui: 2 April 2022   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Kompas Health


Melalui artikel ini, saya memaafkan kesalahan keluarga, teman, sahabat, rekan kerja, kolega, parlemen, pemerintah dan lainnya, yang dalam kurun usai Ramadhan 1442 H hingga awal Ramadhan 1443 H, telah membikin hati saya resah, gelisah, kecewa, hingga sakit hati dan lainnya.

Selain itu, saya juga memohon maaf atas kesalahan saya kepada keluarga, teman, sahabat, rekan kerja, kolega, parlemen, pemerintah dan lainnya, yang dalam kurun usai Ramadhan 1442 H hingga awal Ramadhan 1443 H, telah saya bikin resah, gelisah, kecewa, hingga sakit hati dan lainnya.

Sekali lagi, saya memaafkan dan meminta maaf lahir batin. Selamat menjalankan ibadah Ramadhan 1443 H. (Supartono JW.02042022)

Perbedaan, biasa.saja

Ibadah Ramadhan 1443 Hijriah di Indonesia, kembali mengalami perbedaan. Ada yang melaksanakan ibadah puasa 1 Ramadhan mulai Sabtu, 2 April 2022 dan ada yang memulai Minggu, 3 April 2022.

Kendati berbeda, nampaknya bukan menjadi persoalan bagi umat muslim di Indonesia. Terlebih, perbedaan ini sudah beberapa kali terjadi dan menjadi biasa saja.

Sebagai artikel perdana menyambut Bulan Penuh Hikmah dan Berkah, Ramadhan 1443 Hijriah, saya tak akan membahas soal perbedaan itu. Tetapi,  saya tulis tentang MEMAAFKAN dan MEMINTA MAAF. 

Sebab, memaafkan dan meminta maaf adalah cara terbaik bagi saya atau siapa pun dalam upaya melepaskan rasa kesal, kecewa, marah, hingga dendam dan lainnya kepada keluarga, teman, sahabat, rekan kerja, orang lain, masyarakat, hingga parlemen da pemerintah. 

Pasalnya sebelum Ramadhan tiba, berbagai kejadian di dalam keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan kerja hingga di dalam Negara Indonesia, terus membikin pikiran dan hati mengharu biru akibat berbagai persoalan yang tak henti mendera dan menghimpit.

Karenanya, bukan saja sebagai tradisi, tetapi agar segala ibadah yang saya/kita lakukan selama Ramadhan khusu dan diterimaNya, maka meminta maaf dan memaafkan menjadi hal prioritas yang wajib di ke depankan dan dinomorsatukan.

Apalagi, mengarungi perjalanan Ibadah Ramadhan, ada Tiga Fase yang bila dijalani dengan khusu dan ikhlas, maka saya tentu berharap bahwa setiap bulan adalah Bulan Ramadhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline