Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Mengapa Tak Membalas Chat?

Diperbarui: 15 Desember 2021   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Supartono JW


Melalui artikel ini, karena banyak sekali pihak yang bercerita dan berkeluh kesah sering mengalami kejadian chat tak dibalas dan diabaikan, padahal chatnya jelas-jelas menyangkut persoalan pekerjaan, kegiatan, kerjasama baik amatir maupun profesional, dan sejenisnya, saya pun juga mengalami hal serupa, termasuk chat tak centang biru yang menggelikan, maka artikel ini saya angkat.

Apa susahnya menjawab chat yang tidak main-main dan butuh jawaban atau respon? Setiap chat tentu ada kata salam pembukanya! Bila keputusan tak menjwab atau tak merespon itu, adalah menjadi pilihan jawaban karena menolak atau tak menerima dll, karena yang menyampaikan chat dianggap tak sopan, tak tepat waktu, tak tahu waktu, dan tak tahu-tak tahu yang lainnya, tetapi adab komunikasi yang benar, sebagai manusia berpendidikan, tahu etika dan sopan santun berkomunikasi, minimal jawab salamnya, doanya!

Bila orang yang melakukan chat orang berpendidikan, maka jawaban salam saja tanpa diikuti jawaban chat,  sudah cukup memberikan tanda, apa maknanya saat chatnya tak dijawab. Tetapi salamnya dijawab. Doanya dijawab, dong!

Mengapa tak menjawab chat?

Mengapa ada orang yang dengan mudah mengabaikan chat seseorang? Padahal isi chatnya membutuhkan jawaban, respon yang baik, respon yang cepat, tanggapan dll. Apa susahnya menjawab chat yang jelas-jelas diketahui siapa pengirim chatnya, terdaftar dalam kotak penyimpanan nomor handpone  (hp) atau whatsapp (wa) nya. Isi chatnya juga sudah diketahui latar belakang, tujuan, sasaran, pembahasan, dll.

Terlebih, chat juga didahului dengan ucapan salam atau salam pembuka, doa, yang  hukumnya juga kita tahu bila tak menjawab. Atau sebagai manusia Indonesia, kita tahu adat istiadat dan kesantunan serta etika berkomunikasi.

Apa yang saya bicarakan adalah tentang chat yang tak direspon atau tak dijawab bukan karena menyoal cinta, hutang, dll yang secara umum sudah kita ketahui, pihak yang dichat biasanya mengindar dan mengabaikan.

Tapi, ini chat tentang pekerjaan, hubungan profesional, kerjasama, hubungan kekeluargaan, hubungan grup atau kelompok. Di mana coba, logikanya chat diabaikan?

Orang yang dichat itu tahu dan paham persoalan dalam isi chat. Ada kata ucapan salam atau salam pembukanya. Tetapi chat hanya dibaca, meski tak centang biru, tapi tak direpon, tak dijawab, diabaikan dalam hitungan jam, hari, minggu, bulan dst.

Apapun alasannya, kasus chat tak dijawab dalam kategori itu, tentu ada alasan dan latar belakangnya dari pihak yang tak menjawab chat.

Bila Anda adalah termasuk orang yang suka mengabaikan dan tidak menjawab chat, bahkan menjawab salam pembuka dan doanya saja tidak, maka sejatinya Anda sedang membunuh karakter budi pekerti Anda sendiri di hadapan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline